Vector Doodle oleh Glen Tripollo |
/1/ DATA KARAKTER
| ||
Penulis
|
:
| |
Status Karakter
|
:
|
Posisi Ketiga [Battle of Realms 4 : Afterlife]
|
Nama Lengkap
|
:
|
Stallza (Ventinis Mode)
|
Panggilan/Julukan
|
:
|
Spiritia Master
|
Pekerjaan
|
:
|
Pemilik "Black Alley Tavern"
|
Jenis Kelamin
|
:
|
Genderless
|
Usia
|
:
|
Sekitar 25 tahun
|
Ras
|
:
|
Spiritia
|
Tipe Petarung
|
:
|
Tactician – Summoner. Jarak menengah-jauh.
|
/2/ DESKRIPSI FISIK
|
Tinggi/Berat :
Tinggi 1.6 meter dan berat 60 kg
Kepala :
Rambut berwarna putih dipotong pendek. Mata berwarna karamel, alis mata berbentuk sayap elang. Kulit berwarna coklat, bibir kecil tetapi penuh. Rahang sedikit persegi.
Tubuh :
Seluruh tubuh dibalut baju zirah perak yang memancarkan cahaya yang tahan serangan panas dan kimiawi.
Senjata :
Seluruh Spiritia yang ada dapat digunakan. Setelah pertarungan terakhir, Ventinis menyerap semua Spiritia yang menyusun Ventinis hitam, membentuk sebuah entitas bernama Ventinis. Dengan kemampuannya, Stallza (Ventinis Mode) dapat memanggil Spiritia langsung ke dunia nyata tanpa perlu dipanggil dan membagi eksistensinya.
|
/3/ KEPRIBADIAN
|
Kepribadian :
Stallza dalam mode Ventinis memiliki sikap tenang dan anggun. Berbicara sopan, Ventinis tidak pernah memaki lawannya. Cenderung pasifis, kecuali terpaksa bertarung. Prinsipnya adalah kekuatan ada untuk melindungi.
|
Ketidaksukaan :
Kesepian, sendirian, analisanya salah, membuat minuman yang gagal.
|
/4/ KEMAMPUAN
|
1. Spiritia
Memanggil Spiritia sesukanya. Para spiritia akan tampak seperti arwah, namun serangan mereka sama seperti saat mereka dalam wujud fisik.
|
2. Dunia Satu Detik
Bisa memuat lawannya masuk ke dalam Dunia Satu Detik. Di dalam dunia ini, waktu akan bergerak sangat lambat.
|
3. Kecepatan tinggi
|
4. Energy shield
|
/5/ KELEMAHAN
|
1. Ventinis tidak bisa memanggil lebh dari 3 Spiritia sekaligus.
|
2. Ventinis menetapkan sebuah peraturan pada dirinya sendiri: dia akan menyerah kalau ada yang berhasil menyarangkan satu pukulan saja ke tubuhnya. Sebagai tambahan, Ventinis akan memberikan waktu selama sepuluh detik bagi lawan untuk menyerang. Dalam sepuluh detik ini satu-satunya kemampuan yang akan digunakannya adalah kecepatan tingginya.
|
/6/ LATAR BELAKANG
| ||
Realms
|
:
|
Ventinis
|
Realms Trademark :
Di dunia ini terdapat banyak pulau-pulau melayang yang disebabkan oleh interaksi unsur alaminya dengan inti dunia. Satu-satunya tempat yang tidak melayang adalah Benua Dasar, tempat sebagian besar manusia bermukim. Di pulau-pulau yang melayang terdapat banyak peninggalan kuno yang menggambarkan manusia bersayap. Konon menurut legenda yang ada, manusia di Ventinis dulunya memiliki sayap, namun karena adanya perubahan iklim dan makin kuatnya gravitasi, perlahan sayap ini menghilang.
| ||
Kehidupan Sebelum BoR4 :
Stallza adalah seorang pemilik Kedai bernama "Black Tavern Alley" yang berada tepat di belakang sebuah kastil. Disebut demikian karena posisinya yang berdiri di lorong yang tercipta dari dinding luar kastil dan dinding pertama kota satelit dari kastil itu yang berisi orang-orang yang dianggap tidak layak hidup di dalam kastil.
Suatu hari seseorang memberikan sebuah bola kaca berwarna biru pada Stallza sebagai ganti minuman yang disediakan kedainya. Saat itulah ia mendapatkan Spiritia pertamanya, Hidro, yang memiliki wujud seperti burung layang-layang berwarna biru. Kemampuan Spiritialis yang diperoleh dari Hidro adalah terbang. Dengan bantuan Hidro, Stallza berhasil membujuk dan membuktikan diri pada Spiritia lain bahwa ia adalah orang yang layak menggunakan kekuatan mereka | ||
Cerita Kematian :
Stallza kehilangan eksistensi kehidupannya sebagai manusia (dengan demikian dianggap mati) saat menggunakan 12 Spiritia sekaligus demi melindungi Kastil dan semua orang di sekitarnya dari serangan pasukan musuh yang ingin menginvasi mereka. Tubuhnya menghilang, tetapi jiwanya melayang-layang tak tentu arah bersama semua Spiritia yang menemaninya.
| ||
Motivasi :
Saat mendekati sebuah pulau melayang, Stallza melihat sebuah artifak baru yang tidak pernah ia lihat sebelumnya (selama ini, karena bosan ia telah menjelajah semua pulau dan mengetahui semua artifak yang terdapat pada masing-masing pulau). Pada artifak berwarna merah dan hitam itu terdapat cara untuk memperoleh kembali eksistensinya, yaitu melalui sebuah pertandingan di sebuah dunia yang lain. Para Spiritia menyemangatinya untuk ikut pertandingan itu.
| ||
Keterangan Tambahan :
Ventinis sebenarnya sudah menghilang, tapi demi 'merayakan' pertarungan antarjagad, dia memutuskan untuk kembali ikut serta sebagai salah satu finalis. Sebagai 'tamu', Ventinis tidak akan bertarung serius. Tetapi setiap petarung yang ingin melawannya terlebih dulu harus mencari tahu sendiri kemampuan Ventinis.
| ||
Pertarungan Final BoR4:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat mengapresiasi~
Tuliskan komentar berupa kesan-kesan, kritik, ataupun saran untuk entri ini. Jangan lupa berikan nilai 1 s.d. 10 sesuai dengan bagus tidaknya entri ini berdasarkan ulasan kalian. Nilai harus bulat, tidak boleh angka desimal. Perlu diingat, ulasan kalian harus menunjukkan kalau kalian benar-benar membaca entri tersebut, bukan sekadar asal komen. Admin berhak menganulir jika merasa komentar kalian menyalahi aturan.
PENTING: Saling mengkritik sangat dianjurkan tapi harus dengan itikad baik. Bukan untuk menjatuhkan peserta lain.