Tiga kata. Reveirers, mimpi dan yang terakhir ia lupa. Ia bermimpi, namun tak sadar dirinya sedang bermimpi, maka bertingkahlah dia seperti sebagaimana yang ia lakukan ketika bangun.
Bermimpilah, wahai sang begal laut lepas.
*1*
Ruccus On The Gate
Aroma karat bisa tercium meski beberapa meter jauhnya. Beberapa orang menyebutnya tempat pembuangan akhir, namun para manusia tikus menyebutnya rumah. Di pusat ladang rongsokan ini, ratusan kendaraan-kendaraan tua berkarat dirombak menjadi rumah-rumah kecil yang nyaman. Kerangka kendaraan berat ditimbun di semua sisi, menjadi dinding kuat yang melindungi desa kecil ini.
Hari ini desa kecil ini kedatangan tamu dari laut, geng motor air Megalo. Suara kenalpot motor air mereka yang ribut berfungsi seperti terompet yang menyerukan kedatangan mereka. Motor di parkir di pantai, lalu pemiliknya jalan kaki ke gerbang desa yang tak begitu jauh.
Gerbang desa dibuka untuk mereka, bukan karena para preman dari dunia air itu diterima di sini, tapi karena mereka takut yang akan terjadi bila gerbang tidak dibukakan. Geng Megalo dikenal sebagai geng kejam yang ditakuti hampir seisi realm 1000 nama. Tak ayal mereka merampok, membunuh, bahkan memakan korban mereka. Beruntunglah para manusia tikus tidak punya apapun untuk dijarah, daging mereka juga terkenal tidak sedap.
Mampirlah geng motor itu ke warung Spagetikus, sebuah warung yang baru buka akhir-akhir ini. Warung baru ini menyediakan hidangan dari negeri di ujung cakrawala, tak heran warung baru ini ramai. Penduduk lokal yang ingin mencicip masakan dari negeri nan jauh rela mengantri untuk makan di sini.
"Bubar! Bubar! Kami mau makan!" sahut boss geng Megalo, Begalodon si manusia hiu. Kesabaran bukan keahliannya, mengantri adalah konsep yang tidak bisa diterjemahkan makhluk yang ingin menang sendiri itu.
Satu baris kalimat itu teringang di kepala mereka, pelanggan warung langsung kocar-kacir tak mau cari masalah, mereka yang sudah terlanjur pesan langsung mundur dengan kecewa. Maka duduklah geng Megalo di kursi-kursi warung itu dengan senyum para penerobos antrian.
"Wew! Sip! Sip! Njajan sama boss memang paling enak! Gak usah ngantri hehehe..." komentar anak buah Begalodon.
"Juga gak usah bayar. BWAHAHAHAHA!!!!" timpal si boss menepuk punggung bawahannya. Setelah itu mereka semua tertawa bersama, tawa ribut yang membuat orang di sekitar menjadi resah.
"Iya'kan, pak?" tanya Begalodon pada si pemilik warung, ia meremas-remas tinjunya untuk meyakinkan pria paruh baya itu.
Si pemilik warung hanya angguk-angguk menjaga senyumnya. Ia segera mencatat pesanan anggota-anggota geng motor itu. Setelah semua pesanan dicatat ia pun masuk ke dapurnya dan mulai memasak tanpa mengucap sepatah kata.
"Kalian tunggu makanannya. Aku mau mampir ke bengkel sebelah," ucap Begalodon menunjuk bengkel motor air di seberang jalan. Semua anak buahnya mengangguk, ia pun berbalik dan mulai berjalan ke tempat tujuannya.
Sesampainya disana, Begalodon langsung disambut percik terang dari solder besi si mekanik pemilik bengkel itu. Tikus muda itu memakai topeng laser, tangan mungilnya dengan handal berganti dari satu alat ke alat yang lain mengerjakan motor air bermerek Vorye itu.
"Sudah selesai perbaikinya, Jepri?" pangggil Begalodon.
Mekanik kecil bernama Jepri itu mematikan alatnya, lalu melepas topeng lasernya menampakkan wajah anak kecil yang berbinar-binar penuh semangat.
"Iya, Paman Begalodon! Udah selesai, mari dicoba!"
Begalodon segera menghampiri motor airnya yang baru diperbaiki itu. Satu tarikan pegas dan roda sepeda motor itu berputar dengan mantap. Begalodon pun berseru ria, "Oh! Bisa! Bisa! Hebat banget Jepp!"
"Ya sip lah kalo gitu, boss," Jepri naik ke kursi kerjanya. Ia ambil kotak minuman dari mejanya, ditusukkan sedotannya dan ia hisap jus jeruk yang nikmat dari wadah kotak itu, "Rusaknya kemarin parah banget. Emang paman apain Vorye kok bisa rusak gitu?"
"Aku ngelawan antek-anteknya si Huban, mereka sangat kuat. Kamu pernah dengar gak nama itu?"
Mata Jepri berputar ke atas memandang langit-langit, jarinya mengusap-usap dagunya mengingat-ingat nama itu, "Huban? Oh, aku tahu! Itu merek ban kendaraan. Hu-Ban."
"Ban? Apa itu ban?"
"Oiya. Boss dari laut'kan? Jelas aja Boss gak tahu."
Jepri melompat dari kursinya, kemudian berjalan ke tumpukan kardus di pojok garasinya. Tikus itu menarik sebuah ban hitam dari dalamnya dan mendorongnya kembali ke Begaldodon.
"Ban itu karet ginian, dilapisin di roda kendaraan darat biar bisa jalan di tanah," jelas Jepri sambil menunjuk merek HU-Ban yang tercetak padanya.
"Begitukah? Kalau begitu semuanya jadi masuk akal. Si Huban itu datangnya dari darat. Gak heran dia bisa punya antek-antek aneh gitu," Begalodon mengangguk-angguk. Ia nampak tercengang mendengar penjelasan Jepri, akhirnya semua kejadian menjadi masuk akal, setidaknya bagi si begal sendiri.
"BWAHAHAHAHA!!! Kalau begini sudah bulat alasanku buat nyerang darat. Awas daratan, geng Megalo akan memporak-porandakan wilayahmu!!"
Dengan satu kalimat terakhir itu, Begalodon bergegas ke warung sebrang dimana anak buahnya menunggu.
*2*
The Villain VS The Hero
"Satu menit telah berlalu...," bisik seseorang menghitung waktu.
"A-APA?!"
Ketika kembali, Begalodon mengharapkan sambutan anak buahnya beserta masakan asing yang sering dibicarakan mereka. Ia tak pernah menduga akan menemukan semua anak buahnya tergeletak tak bergerak di jalan antara warung dan bengkel.
Lekas Begalodon menghampiri anak buahnya, ia tarik kerah baju salah satu anak buahnya ke udara. Digoyang-goyangkanlah manusia ikan itu, tapi tak ada respon sama sekali.
"WOI!! Kenapa lagi kalian?! Kemarin waktu markas kita diserang kalian semua langsung tepar, seberapa lemah sih kalian ini?!"
"Jangan khawatir, tuan. Mereka hanya sekedar tak sadarkan diri."
"Keluar..! Jangan sembunyi!"
Begalodon mendongak ke asal suara itu, atap warung Spagetikus. Di atap itu, si pemilik warung duduk bertengger menatap Begalodon. Pria paruh baya itu melompat, lalu bersalto di udara sebelum mendarat di hadapan Begalodon.
"Kau..!! Sudah kuduga ada yang tidak beres denganmu. Kau terlalu tenang!"
"Hohoho!" pak tua itu tertawa. Ia benar-benar tak gemetar mengetahui Begalodon menambah kepalanya ke daftar bunuh si begal, "Berhari-hari saya menyamar dan akhirnya si ikan besar menggigit umpannya. Sekarang saya bisa menjalankan tugas saya."
"Ngomong apa sih? Lagian siapa kamu, HAH?! Berani benar sama Begalodon ini."
"Siapa saya? Saya adalah sang pahlawan misterius yang muncul ketika ada kejahatan, lalu menghilang setelah menyampaikan hukuman. Sang pengendara bertopeng, BoR Rider Crusade!!"
Si tua itu menarik selembar kartu bergambar satria berkuda dari sakunya. Kartu itu ditunjukkan pada Begalodon. Kemudian ia berseru, "Berubah..!!"
Jaketnya dibuka, memperlihatkan sebuah sabuk bermotif ular terpasang di pinggangnya. Kartu di jarinya diselipkan ke mulut hiasan kepala ular sabuknya, tiba-tiba mata ular itu bersinar dan mengeluarkan suara mekanik, "[BoR Ride Crusade!!]"
Detik berikutnya sebuah buku raksasa mencuat dari tanah. Buku itu membantingkan diri ke tanah, menimpa si kakek tua di bawahnya. Tapi kemudian buku itu bersinar, lalu meledak menjadi potongan kertas yang menyembur ke udara. Di tengah kertas-kertas bercahaya itu muncul sesosok satria baja putih, ialah sang pahlawan pembela kebenaran BoR Rider Crusade.
"Dua menit telah berlalu...," bisik Crusade sekilas mengintip stopwatch arlojinya.
"Begalodon, kejahatan yang kau perbuat telah terlampau banyak. Saya, BoR Rider Crusade telah datang untuk membawa anda pada keadilan!!"
"Hah! Coba saja kalau bisa!" Begalodon menerjang pertama. Tinju kanan ditarik lalu dilepaskan sekuat tenaga.
Crusade dengan tenang memasang kuda-kuda, kaki kiri maju dan kaki kanan ditarik kebelakang, dengan timing yang tepat ia menangkap pergelangan tangan Begalodon. Lalu dengan sedikit dorongan ia membuang tinju Begalodon ke tanah.
Kuda-kuda Begalodon lemah, ia hanya bertumpu pada satu kaki. Ketika tinjunya dibelokkan hilang sudah keseimbangannya. Begalodon berputar mengikuti kekuatan tinjunya. Sial bagi Crusade, dia bukan orang pertama yang menggunakan trik ini pada Begalodon.
"KENA KAU!!" sahut Begalodon. Kaki Begalodon berputar mengikuti momentum putar badannya, memberi kepala Crusade sebuah tendangan mantap yang tak kalah sakitnya dengan tinju Begalodon.
Si begal dan si satria sama-sama jatuh ke tanah, tapi si satria jelas lebih kesakitan daripada lawannya. Mencegah serangan berikutnya dari Begalodon, Crusade berguling menjauh darinya lalu lekas meloncat berdiri.
"Hohoho!! Meremehkan anda memang keputusan yang salah, tak heran orang-orang menjuluki anda sang begal laut lepas."
"BWAHAHAHA!! Kamu tahu reputasiku tapi masih mau melawanku. Kamu pasti sama gilanya sepertiku."
"Saya meremehkan anda dan kini balik anda meremehkan saya. Asal anda tahu, saya belum mengerahkan semua trik saya."
Perkataan Crusade itu ada benarnya. Kini ia benar-benar memperhatikan gerak-gerik Begalodon. Begalodon ambil angkah ke depan, ia ambil langkah ke belakang. Menjaga jarak dan kesabaran adalah kunci untuk memenangkan pertarungan ini.
"Tiga menit telah berlalu...," bisik Crusade setelah melihat waktu di stopwatch arlojinya.
Secepat kilat jari Crusade menarik sebuah kartu dari sakunya dan menunjukkannya pada Begalodon.
"Kau lihat kartu ini? Ini adalah kartu Reveriers. Dengan kartu ini aku bisa meminjam kekuatan kekuatan seorang pemimpi hebat."
Crusade memasukkan kartu Reveriers ke mulut ular di sabuknya. Maka menyalalah mata ular itu, sekali lagi sabuk itu mengeluarkan suara mekanik, "[BoR Ride : Arisato Shirogane]!!"
Ular pada sabuknya itu kejang-kejang, lalu memuntahkan sebuah pedang panjang atau yang beberapa orang sebut katana. Badan Crusade bercahaya, ketika pudar sebuah jubah putih sudah terpasang di pundak Crusade. Ia pun memasang kuda-kuda layaknya seorang samurai.
"Bersiaplah wahai iblis lautan!! Rasakan ini, [Power Borrow : Magnum Step]!!"
Kaki Crusade menghentak tanah, satu kayuhan kakinya menambah kecepatannya dengan drastis. Sangking kuatnya hentakan kaki Crusade, suara mirip letupan pistol magnum terdengar tiap kali ia melangkah. Dengan kecepatan seperti ini, bahkan Begalodon akan kesulitan mengikuti pergerakannya.
Satu sabetan mendarat. Tapi Begalodon bahkan tak menyadarinya. Tiba-tiba saja lengan kanannya berdarah. Bukan luka besar, tapi cukup untuk membuat Begalodon kaget.
Crusade berbalik untuk melihat efek serangannya, tak banyak luka seperti yang ia harapkan. Namun ia mendengar sesuara yang lemah, sedih, sebuah rintihan yang malang.
"Bwa.. ha.. ha.."
Sempat Crusade berpikir kalau ia salah menilai Begalodon, siapa tahu kalau Begalodon tidak tahu konsekuensi perbuatannya, mungkin ia perlu sedikit pembelajaran untuk melihat cahaya kebaikan. Tapi semua pemikiran Crusade itu sirna ketika Begalodon menoleh dan menampakkan seringaian gilanya.
Matanya melotot lebar, mulutnya berliur bagai monster haus darah dan badannya bergetar ingin mengerahkan seluruh tenaga untuk membunuh Crusade.
"BWAHAHAHAHA!!!! Menarik, siapa kira kamu bisa menembus sisikku? Kamu kuat seperti dua anteknya Huban itu. Jangan-jangan kamu anteknya si Huban juga ya?!?!?!"
"Sial... dia sudah mulai menggila," gumam Crusade, "Empat menit telah berlalu... Saya hanya punya satu menit lagi untuk bertarung jantan melawannya."
"Baiklah, sekali lagi. Kali ini pastikan dia mati atau lumpuh dalam sekali serang!! [Power Borrow : Magnum Step] & [Power Borrow : Eye Of Wolf]!!"
Crusade memasang kuda-kuda Magnum Step yang sama lagi, tapi kali ini ia menambah kekuatan Eye Of Wolf dalam serangannya. Waktu serasa melambat di mata Crusade, Begalodon terlihat seakan diam di tempat menunggu serangannya.
Kemudian Crusade kembali melesat cepat, langkah kaki ributnya menjadi lonceng kematian yang Crusade bawakan. Pergerakan Begalodon sangat lambat di mata Crusade, tak mungkin menghentikan serangannya kali ini. Katana ditarik, lalu Crusade melompat dan menusukkan katananya ke mata kanan Begalodon.
Efek Eye Of Wolf berakhir. Waktu kembali berjalan seperti semula, darah Begalodon langsung menyembur ke pakaian putih Crusade. Pertarungan telah berakhir ia pikir, tapi kemudian sebuah tangan bersisik mencengram lehernya.
Badan Crusade diangkat tinggi ke udara. Ia tak bisa berkata apa-apa terkejut si manusia hiu itu masih bisa bergerak meski sebuah katana menancap di lubang matanya. Dengan tendangan pasrah Crusade mendorong pedang itu lebih dalam hingga ia sadar, pedangnya nyangkut, tidak bisa bergerak lagi.
"A-A-APA?!?!"
"BWAHAHA!! Kaget? Iya, wajahmu sama seperti orang yang dulu pernah nusuk mataku. Sisikmu memang tebal, tapi matamu masih selembek marshmallow, katanya gitu. Sayang sekali, tengkorakku jauh lebih keras daripada apapun yang pernah kutemui. BWAHAHAHA!!!"
Satu bantingan keras dan Crusade langsung kejang-kejang tak berdaya di tanah. Begalodon tidak punya kehormatan atau moral seorang duelist, dia tak akan menunggu lawannya pulih. Ketika ada kesempatan membunuh, akan ia ambil secepatnya.
"Nah, untuk mengakhirimu, mungkin aku akan menirukan serangan khas karakter televisi badass favoritku. Pernah lihat Jojon Billizard Adventura : Moon Dust Crusader?"
"M-Maksud anda yang ora-ora-ora itu?"
"Tepat sekali!!"
"ORA!" Begalodon memukul Crusade dengan tangan kanannya, kemudian diteruskan pukulan kiri, kemudian kanan lagi. Begitu memukul tangan langsung ditarik dan memukul lagi, pergerakan tinju yang cepat ini memberi ilusi seakan ratusan tangan meninjunya bersamaan. Tak lupa Begalodon menyerukan kalimat favoritnya, "ORA! ORA! ORA! ORA! ORA! ORA! ORA! ORA! ORA! ORA!"
Untuk sementara pertarungan ini diselesaikan dengan suara ora-ora-ora Begalodon.
*3*
Crusade The Fallen
Tak lama Crusade sudah tak bergerak lagi, badannya sudah tercerai berai menjadi cairan hitam mata dan mulutnya berceceran kemana-mana. Tapi Begalodon tak terlalu peduli, karena beberapa anggota gengnya mati ia berencana pulang ke wilayahnya dan merekrut beberapa lagi. Namun ada sesuatu yang mengganjal, suatu perasaan seakan ia diawasi.
"Lima menit telah berlalu..."
Begalodon menoleh ke kanan, tapi ia malah diambut sebuah tinjuan kuat. Cukup kuat untuk mementalkan Begalodon sejauh dua meter. Begalodon mencoba memberdirikan dirinya, tapi tangannya gemetar, kakinya tak mau berdiri, kekuatannya pun mulai menghilang, "S-Sial...!"
"Anda bodoh, Begalodon. Seharusnya anda selesaikan saya sebelum lima menitmu habis. Anda tidak bisa tahan lima menit di luar air asin'kan?"
Begalodon tidak terkejut ketika musuhnya bilang kalau ia tahu kelemahannya, ia lebih terkejut pada fakta bahwa satria baja putih itu kembali ke wujud asalnya tanpa luka sedikitpun, "Kau..!! Aku melihatmu lumat sampai jadi daging cincang!!"
"Ketika anda bicara soal acara televisi favorit anda itu saya meminjam kekuatan [Eye Of Wolf] milik reverier Arisato Shirogane, waktu melambat untuk saya dan saya masukkan kartu reverier baru yang kekuatannya kebal terhadap serangan fisik. Lihat, bahkan sabuk saya telat mengucap namanya gara-gara anda pukuli tadi."
Seperti yang dikatakan Crusade, sabuk itu mengucap dalam suara mekaniknya, "[BoR Ride : Anita Mardiani]!!"
"Biar kuceritakan sedikit soal kisah tragis Reverier ini. Dalam suatu kejadian tak beruntung Anita dikorbankan dan menjadi satu dengan seekor monster."
"Meski Anita menjadi monster, dia tetap berpaku pada keadilan. Menjunjungnya dengan segenap hati meski monster yang tersegel di dalam tubuhnya selalu meminta darah orang-orang padanya. Anita percaya suatu hari orang-orang akan menerimanya dan untuk membuktikan dirinya Anita bercita-cita menjadi Hokage."
"Sama sepertinya saya meminta kekuatan seekor monster. Jika kau melewatiku kau akan menghancurkan segalanya kan? Harapan semua orang, mimpi setiap orang kau akan hancurkan semuanya. Maka dari itu inilah pilihan terakhirku."
"Bwahahaha!!" Begalodon kembali tertawa, meski tak sekeras sebelumnya itu cukup untuk membuat Crusade kesal, "Pada akhirnya semua itu kekuatan yang kamu pinjam. Kamu hanya pengecut lemah yang berlindung dibalik figur orang yang lebih kuat."
"Kita lihat siapa yang lemah setelah kupecahkan kepalamu!!"
Sekarang ganti Begalodon yang diangkat oleh Crusade. Satu lagi pukulan mantap di lepaskan pada Begalodon. Hiu itu terbang masuk ke dalam bengkel di belakangnya.
"Ayo sini, Begalodon! Urusan kita belum selesai!!"
Begalodon segera keluar dari bengkel itu, tapi ada yang terlihat beda darinya. Badannya basah kuyup. Setelah diamati lebih lanjut ternyata seekor bocah tikus menyirami Begalodon dengan selang air asinnya.
"Udah seger, boss?"
"Sip Jepp!"
Maka kembalilah Begalodon ke jalan menghadapi Crusade dengan penuh percaya diri. Dengan kesegaran baru, kini Begalodon siap menghajar lawannya.
"Sampai mana kita tadi? Oh iya, kamu memukulku," Begalodon menunjuk dagunya sendiri, memberi isyarat tantangan bagi Crusade untuk memukulnya, "Silahkan lanjutkan lagi."
"A-Anda mengejek saya? Baiklah, jangan menyesal nanti!!"
Maka Crusade menarik tinjunya dan diluncurkan keras-keras seperti tadi. Tapi bedanya kali ini Begalodon tidak sampai terhempas satu centi pun.
"Gak sakit, sama sekali nggak," ejek Begalodon.
"L-Lho? K-Kok?" Barulah Crusade sadar, ia bukan lagi BoR Rider Crusade yang hebat, ia hanya pak tua pemilik warung di sebrang jalan. Dalam kebingungan ia lihat pinggangnya, sabuk perubahannya sudah tidak ada padanya.
"Mencari ini?" tanya Begalodon memegang sabuk perubahan si pak tua.
"B-Bagaimana bisa anda memilikinya?"
"Waktu kamu ngangkat aku. Aku pegang sabukmu erat-erat, terus sebuknya ketarik gara-gara kamu pukul aku sampai mental ke bengkel. Siapa kira kamu langsung kembali jadi kakek tua setelah sabukmu diambil."
Menyadari kekuatannya diambil, si kakek tua masuk ke mode pertahanan terakhir, sujud minta ampunan, "H-Hiii!!! A-Ampun!! Ampun!! Saya akan lakukan apapun!!"
"Hm.. Bagaimana kalau kamu bantu aku buat daging cincang?"
"E-Eh?"
"Tadi aku sempat menjadikanmu daging cincang, tapi tidak jadi karena kekuatan sabukmu itu. Bagaimana kalau kita lanjutkan saja yang itu?"
"H-HII!!! J-JANGAN!!!"
Pekik itu adalah kalimat terakhir pak tua itu. Pagi harinya ditemukan daging cincang tergeletak begitu saja di lantai. Selanjutnya tidak ada yang mendengar kabar pak tua itu lagi.
*Epilogue*
Meski Begalodon sedang terasingkan dalam dunia mimpi, dunia asalnya tetap berjalan seperti sedia kala, tak mempedulikan sang bos Begal yang tertidur pulas. Dalam masa itulah, terjadi sebuah petualangan lain yang tidak kalah seru dengan betualangan si Bos Begal di dunia mimpi.
"Berhasil!!!" Jepri si mekanik cilik berseru riang sambil melempar kedua tangannya ke atas. Hasil kerja kerasnya semalaman terbayar sudah, ia menyelesaikan dasi kupu-kupu spesial yang bisa mengganti suaranya menjadi suara siapapun.
Hati Jepri berdegup-degup tak sabar mencoba alat ciptaannya. Tombol frekuensi diputar tiga puluh enam derajat, volume disetel pada angka tujuh puluh. Mendadak pintu garasi diketuk sebelum Jepri mengucapkan kata pertama ke mikrofon dasi kupu-kupunya.
"Jepp! Udah belum perbaiki Voryenya Begalodon? Tuh hiu udah sampai di gerbang, nungguin kamu."
"HWAAAA!!!"
Jepri tak sengaja melepas teriakan, reflek dia menutup mulut dengan kedua tangannya. Mengerjakan dasi pengganti suara yang ia idam-idamkan membuat Jepri lupa Begalodon si begal pembuat onar menyuruhnya memperbaiki Vorye, motor kesayangan Begalodon.
"I-Iya! Bentar!" balas Jepri.
Sesegera mungkin Jepri melakukan pemerbaikian detik terakhir. Karat ditutup cat hitam, goresan dilapisi krim anti gores, sisanya pada bagian mesin dibiarkan dengan harapan Begalodon hanya melihat eksteriornya dan tidak menyadari sesuatu yang salah pada mesinnya.
Pintu garasi dibuka dan Vorye dikeluarkan, tak lupa dasi barunya ia pakai. Setelah lima menit mendorong Vorye, sampailah Jepri di gerbang desa. Terlihatlah Geng Megalo yang bergerombol di sana dan berdebat dengan seorang penjaga gerbang.
"Apa-apaan kalian ini?! Kenapa kalian membunuh saudaraku?! Dia cuman kepeleset sama kebetulan jatuh di kalian!" seru si penjaga gerbang.
"Dan kami bilang apa. Kami gak peduli dia mati nggak. Dia nimpa Boss, kamu mau tanggung jawab nggak kalo dia bangun?" balas bentak salah satu Geng Megalo.
Mulut dua orang itu beradu dan Jepri hanya bisa melihat. Tak lama ia menemukan Begalodon yang berjalan dibantu oleh salah satu anggota gengnya. Manusia hiu itu nampak lelap dalam tidurnya sehingga perlu pertolongan untuk berjalan. Lalu dipanggilah mereka.
"Paman Begalodon! Paman Welut! Voryenya udah selesai perbaikinya!" teriak Jepri.
"Oiya. Makasih," jawab Welut, manusia belut yang menggotong Begalodon. Kemudian dia menarik jagrak motor dengan kakinya, lalu mendudukkan Bossnya pada kursi motor air itu.
"Ada apa sih itu paman Welut?" tanya Jepri ingin tahu.
"Waktu kami datang tiba-tiba mayat ini jatuh nimpa Boss yang lagi tidur. Terus orang ini bilang kami yang ngebunuh dia," ujar Welut, menunjuk pada si penjaga, "Bukannya kami peduli soal tuduhannya, lagipula kami ini pembunuh. Masalahnya kalau Boss bangun siapapun yang njatuhin mayat itu harus tanggung jawab."
"B-Berarti kalian yang ngebunuh dia'kan? Dia jatuh, kalian marah terus ngehajar dia!" seru si tikus penjaga.
"Iya, iya terserah. Salahkan saja pada kami, kami gak peduli. Kami udah dapat Voryenya Boss, udah gak ada urusan lagi disini."
"B-Begitukah..? Baguslah... Hehehe..."
Debat mereka berhenti begitu saja. Didorong rasa ingin tahunya, Jepri beranjak ke tempat dimana mereka menemukan mayat itu. Bau amis dan busuk menyambut Jepri di sisi lain gerbang, di sanalah mayat manusia tikus itu berbaring, sudah membusuk dihinggapi lalat. Sayatan lebar di tenggorokannya pasti penyebab kematiannya.
"Aneh, ada yang janggal di sini!!" pekik Jepri, hendak memeriksa lebih dalam.
"Jepri, kami mau pulang,"pamit Welut pada Jepri, mengibaskan siripnya pada anggota yang lain, menandakan waktu untuk pergi.
Jepri membuang perhatian pada mayat di hadapannya, segera berlari mendahului para geng manusia ikan. Kemudian ia berbalik, menrentangkan kedua tangannya ke samping untuk menghentikan geng tersebut.
"B-Bentar!! Ada yang aneh sama mayat ini!" seru Jepri.
"Jangan mainan sama mayat, nanti kamu sakit. Dah ya!" ujar Welut.
Meski mengakui diri mereka sebagai pembunuh, geng Megalo masih memiliki rasa terimakasih. Biasanya mereka akan segera menghajar siapapun di depannya, tapi kali ini geng Megalo memotong dua arah untuk mengitari Jepri dengan si Welut dan Begalodon di belakang.
Suara Jepri teracuhkan. Tidak hanya sekali ini, tapi sangat sering dalam hidupnya suara Jepri tak digubris sama sekali. Ia pun tahu kenapa, yakni karena Jepri bukanlah siapa-siapa. Tidak seperti Begalodon yang sudah jelas sebuah ancaman hidup jika diabaikan, Jepri bukanlah seorang yang bisa dianggap serius, hanya seorang anak kecil yang lihai memperbaiki motor air.
Namun Jepri tahu satu hal, mereka tidak akan mengabaikan. Jika Begalodon yang berbicara. Maka ia mengambil dasi kupu-kupunya, lalu menyetelnya untuk menyerupai frekuensi dari sang boss begal.
"Berhenti," sebuah suara tegas nan kasar meresap ke telinga para anak buah Begalodon, mereka semua berbalik, tapi masih melihat bos mereka di tandu oleh Welut.
"L-Lho? Boss udah bangun?" tanya salah satu anggota geng.
"Ada yang gak beres di sini. Coba lihat mayatnya," ujar Begalodon, "Welut, tahan lebih lama. Aku masih ngantuk,"
"Siap, Boss!" seru Welut.
Para anggota gengpun kembali ke lokasi TKP. Begalodon berdiri di depan mayat selagi ditandu oleh Welut dan anggota yang lain mengitari mayat itu. Jepri ikut masuk ke dalam kerumunan, bersandar di belakang Begalodon yang tertidur.
Jepri mulai berbicara dengan suara Begalodon,"Coba cium bau nggak karuan ini! Mayat itu sudah busuk, setidaknya sudah beberapa hari mati karena sayatan di lehernya. Kemudian, coba lihat ke arah jendela dimana mayat itu dilemparkan,"
Tangan Begalodon menunjuk ke atas dengan sedikit bantuan dari Jepri, menunjuk pada jendela yang berisikan kotak-kotak kayu yang kemungkinan besar merupakan ruangan penyimpanan. Namun ada angin dingin merambat keluar dari jendela itu, seakan ruangan itu adalah sebuah ruangan penyimpanan es.
"Mayat dingin, membusuk. Pembusukan seharusnya melambat di ruang dingin, tapi mayat ini sudah benar-benar busuk, jadi periode kematiannya bukan hari ini, bisa saja minggu lalu, bulan lalu, ataupun tahun lalu!" jelas Jepri dalam suara Begalodon.
"Berarti Boss tidak membunuhnya secara tidak sengaja?!" pekik salah satu anggota geng.
"Tepat sekali. Pembunuhnya sengaja menjatuhkan mayatnnya pada kita supaya bisa memanfaatkan kita, membuat sebuah alibi palsu dan berusaha untuk menutupi waktu kematian korban," jelas Jepri dengan suara Begalodon.
"B-Berarti perlakunya?"
"Ya, si tikus yang berusaha keras menyalahkan kita," jawab Begalodon, mengakhiri analisanya.
"Tikus sialan itu!! Mau kuhajar dia habis-habisan!"
Para anggota geng langsung menyerbu gedung penyimpanan, membuka pintu dengan paksa dan mencari setiap sudut gedung untuk mencari si tikus.
"Deduksi ini...! M-Mungkinkah?!"
Jepri meletakan pita kupu-kupunya, lalu beranjak bicara, "Aku pernah dengar Boss punya kepribadian lain yang muncul ketika mengigau tidur, dia menjadi sangat cerdas dan bisa menyelesaikan berbagai kasus pembunuhan. Julukannya adalah sang detektif Bogoro tidur!!"
"D-Detektif Bogoro tidur?!"
Penuh rasa kaget dan kagum, geng Megalo menemukan bakat terpendam boss mereka. Maka dimulailah petualang memecahkan misteri sang detektif tidur, Bogoro Begalodon. Meski harusnya semua terima kasih diberikan pada Jepri yang mendalangi Begalodon saat tertidur.
Pertanyaannya. Sampai kapankah ia akan tidur? Sampai kapankah ketenaran mereka akan berjaya? Temukan jawabannya di komik Detektif Jepri volume berikutnya!!
Lel, ini entri kentel banget deh parodinya. Dari BoR Rider Crusade, Jojon si tukang ora", sampe Bogoro tidur. Kalo aja dada saya ga sakit, saya pengen ketawa terus bawaannya. Sayang mesti saya tahan
BalasHapusSama kayak Merald, Begalodon ini termasuk entri yang bagus ngeluarin sisi jahat ocnya ga kira". Belum lagi interaksinya sepanjanh entri lumayan bagus ngegambarin karakter dia
Soal Crusade, saya tadinya sempet mikir kenapa ga dia aja yang jadi reverier pas liat kemampuannya beneran ngambil dari peserta lain. Cuma di akhir Begalodon tetep berjaya, dan emang oke juga. Sayang 'Kill Brutally'nya masih agak kurang joss. Sekedar sebut terus udahan
Ngomong" soal kurang, entri ini juga ga ngasih adegan standar ngasih domba buat peserta di akhir. Kelupaan kah? Atau sengaja dilupain? Endingnya malah pake serial detektif Jepri pula
Nilai 8
Makasih sudah mampir, mas sam~
HapusMaaf finisingnya kurang joss. Waktu nulis battlenya itu sudah mepet banget dengan deadline, alhasil plot-plot yang mau ditambah seperti darimana si Crusade dapat kartu peserta sama adegan ngasih domba tidak sempat dimasukkan. Rencananya adegan yang belum sempat masuk itu bakal dirangkum di entri ronde 1 nanti.
ORA ORA ORA ORA ORA ORA
BalasHapusSemakin membaik sejak FBC,
tapi, agak ilang bagian kasih domba. Atau di FBC udah fore-shadowing kalau domba di genk Begalodon itu bakal jadi tumpangan dia?
SPagetikus, BISA BANGET PARODINYA.
8 Juga.
Bagian kasih dombanya gak sempat. Sebenarnya mau ditambah adegan yang menjelaskan kalau dombanya Huban, Dombadass gabung ke genk Megalo waktu event FBC, terus Dombadass menunjukkan arah ke wilayah Huban yang sebenarnya museum semesta.
HapusIya... Sayang sekali managemen waktuku lemah..
Makasih sudah mampir~
vvavv entri yang kutunggu tunggu akhirnya keluar juga
BalasHapussayang di entri ga ada insiden begal
oke ga ada masalah sama challange so 10/10
revievv sedikit
begal ketimpa mayat dan tiba tiba sema ut. bangun bangun udah di dunia mimpi buat makan sepagetikus karena lapar habis ngehajar antek anteknya HU-Ban. datang pahlavvan ular kita BoR Rider. tapi lavvanya bukan anaconda.then... gagal kill secara brutal gegara semua rider itu punya dua nyavva. 1 dalam kostumnya dan 1 nyavvanya sebenarnya
1. banyak becandaannya aku suka. sampe sampe anita juga muncul xD keren sih kalo ridernya yang jadi main charnya. sampe bisa bayangin suara mekanik sabuknya [BoR Rider : Crusade] xD dan lalu ora ora ora ora ora.
2. ehhhh. itu kenapa sudah siap siap side story? optimis dong. ini jelas lolos ke babak selanjutnya
vvell overall sampai sini perfect vvriting sih. ga ada typo yang menggangu. jadi ya...
10/10
...
mungkin -1 karena ga ada aksi begalnya dan fatality yang kurang horror?
gatau mungkin ada kesalahan sedikit yang miss dari mataku
but
selamat! 9/10
OC : Zia Maysa
Sori. Sori. Gak sempat nambahin...
HapusItu kesalahan fatal entri ini. Adegan klimaks seperti itu harusnya dijelaskan dengan detail maksimal agar nampak feel fatalitiynya.
Wew. Nilai 9, makasih Fai~
Parodinya mantap, tapi saya masih bingung dengan awal kisah perselisihan Begalodon dan Ratu Huban. Mungkin nanti saya baca FBCnya. Dan kurang 'kill brutally' nya.
BalasHapus7 dariku
-=AI=-
"...Anita percaya suatu hari orang-orang akan menerimanya dan untuk membuktikan dirinya Anita bercita-cita menjadi Hokage."
BalasHapusBagian ini bener deh, bikin ketawa sendiri di siang bolong.
Tapi, untuk parodi yang lainnya juga oke. Jojo Ora-Ora, sama detektif Kogoro tidur. Pas si Jepri berhasil nyiptain dasi kupu-kupu pengubah suara, saya kayanya kenal dengan benda itu, dan bener aja parodi Conan dan Detektif Kogoro pun muncul.
Entri ini menurut saya unik, karena jarang-jarang karakter jahat dan sadis malah dipadukan dengan guyonan parodi. Tidak seperti karakter jahat biasanya yang terkesan dengan narasinya yang dingin dan kelam.
Hanya saja seperti kata para pendahulu di atas, kill brutalitynya kurang sadis. Tambah beberapa penjelasan sedikit saja tentang kondisi fisik korban sepertinya sudah cukup.
Nilai 8
OC: Alexine E. Reylynn
Koplak nih entri, gila-gilaan parodinya. Sakit perut bacanya, haha.
BalasHapusMulai dari parodinya kamen rider decade yg minjem kekuatan rider lain, si jojo ora2 ampe conan.hadeh.. XD
Harusnya entri ini kelam2 gimana gtu karena si begalodon yg kejam tapi ini malah parodi. Jatohnya jdi malah lucu mskipun lbih baik mungkin dibagian emang harus kejamnya diparahin, ya diparahin aja gpp. Biar kerasa kekejamannya.
Udah deh sgtu aja...
Nilai : 8
Mahapatih Seno
Dasar Begalodon Gendeeeeng!!
BalasHapusBanyak parodi Gendeng yang bikin saya ketawa. Belum lagi eksekusi ceritanya sebegitu gendengnya tapi bisa bikin saya membaca dengan serius. Memang bung Overlord ini jago lah Setengah Serius Setengah Gendengnya.
Tapi di balik narasi tersebut. Brutalnya ga kira-kira juga ya si Begalodon ini. Salah satu makhluk yang berbahaya kalau macam-macam. Khas Begal Jawara ngejago banget.
Nilai dari saya 8 deh buat Begalodon.
Salam Sejahtera dari Enryuumaru dan Mbah Amut
banyak banget ini parodinya.
BalasHapustapi penempatannya bagus. 'parody' itu sekedar plesetan nama terus ada penjelasan situasinya juga. walau gak tau source-nya saya pikir ga masalah.
paling best memang yg bagian anita. paragrafnya itu smooth banget nyeritain canon, tapi nyambung2 jadi hokage. kek :'3
nilai: 8
oc: castor flannel
geng motor bwah laut. jd inget spongebob. ceritanya ok. trus muncul pahlawan. pahlawannya kamen rider. dan diakhiri dg jurus jojo. btw, hubungan begalodon dg jepri, menurutku mirip hubungan oda nobunaga dg toyotomi hideyoshi. sama2 dr kalangan rakyat kcil dan kdang diabaikan tp krn kstiaannya dia dpt kpercyaan dr oda sampai akhirnya bs jd org bsar, dan jd salah satu tokoh pemersatu jpg dr 3 tokoh besar. jd, apakah kelak si jepri juga akan menjadi tokoh yg sangat berarti di masa dpan seperti toyotomi hideyoshi?
BalasHapusdan krn ada yg kurang lengkap dr entry ini, jd 7 dulu dr saya
Halo Manya di sini mau ngisi kuota komentar, ponten.
BalasHapusEntri ini banyak parodinya ya? Jujur saya masih jenuh dengan parodi, tapi saya masih kena ketawa di karangan ini, sialan pengarangnya.
yang saya kaget ternyata teman-teman begal sekalian rupanya sentient juga. kirain beneran hewan.
Saya kasih 8 aja bang, cuman ada segitu. Ampun...
-Bukan Alpacapone
Halo Manya di sini mau ngisi kuota komentar, ponten.
BalasHapusEntri ini banyak parodinya ya? Jujur saya masih jenuh dengan parodi, tapi saya masih kena ketawa di karangan ini, sialan pengarangnya.
yang saya kaget ternyata teman-teman begal sekalian rupanya sentient juga. kirain beneran hewan.
Saya kasih 8 aja bang, cuman ada segitu. Ampun...
-Bukan Alpacapone
Wah, narasinya asik, ga berat diikutin. BoR Rider ini keren banget skill-nya, cuma sayang aja matinya kurang greget.
BalasHapusUntuk parodi untungnya umum jadi bisa ngerti letak lucunya. Ternyata cita-cita Jepri mulia[?] sekali jadi Bogoro Tidur =))
Apa cerita 2-in-1 Begal Berantem dan Detektif Jepri--eh, Bogoro Tidur bakal dilanjutin?
nilai 8 buat Begal Tidur //woi
----
Marietta Sullivan
Baca ini setelah baca entri Marietta, langsung disambut sama parodi. Rasanya kek pulang sekolah.
BalasHapusIni... lanjutan dari FBC ya? Saya baca deh habis ini. Parodinya lumayan bikin ketawa, bagus bisa satuin humor di entri yang harusnya sadis ini :)
8
Gold Marlboro
Setelah baca entri ini, berasa parodi bertebaran dimana-mana, lol.
BalasHapusuntuk karakternya, begalodon sudah terasa cukup brutal, tapi kayaknya bakal lebih asik kalau ditambah detil-detil lain untuk nunjukkin sifat kebrutalannya sehari-hari.
untuk ceritanya, simple tapi menghibur! parodi yang digunakan cukup umum jadi mudah dimengerti
Nilai dari saya, 8
OC : Catherine Bloodsworth
Punya teman sesama karakter brutal yay... <3
BalasHapusParodinya sangat bagus, narasinya enak diikuti, emosi-emosi Begalodon dituliskan dengan baik. Nah saya kesulitan di bagian penyampaikan emosi, kayaknya OCku asal bunuh aja. Belajar banyak di entri Begalodon ini
...dan brutal memang mengagumkan, mau dong dibonceng sama motornya Begalodon. Apalagi Begalodon langsung main pukul, aahh pasti sakit ya dipukul sama Begalodon <3
Nilai 9
Merald
BWAKAKAKAKAK Namanya pelesetan semua x'D
BalasHapusBawa JoJo(n) pula lagi
Jadi ini ceritanya si Jepri ini si bocah C*nan?
Dan musuh kuat pakai kekuatan reverier lain itu keren
Haduh finggang ane ngorbit(?). Ini alignment destroyer paling seru dari yang ane baca
----------------
Rate = 8
Ru Ashiata (N.V)
Ini seru banget,,terus lucu gitu ceritanye.. Sampe sekarang aye masih sulit ngebayangin ade Hiu begal naek motor gitu. bagian serunye juga pas ngebawa- bawa karakter peserta laen macem Arisota sama Anita Mardani gitu. aye sendiri jadi ngebayangin Harum Kartini balapan moge sama ni hiu. Pas and puriuss,,Bang!!
BalasHapusSkor 10 dari aye.
Karakter : Harum Kartini