[Cerita Marikh dihapus atas keinginan author karena hendak dipublish di tempat lain]
___
Kisah sebelumnya Marikh dapat disimak disini:
Selamat mengapresiasi~
Tuliskan komentar berupa kesan-kesan, kritik, ataupun saran untuk entri ini. Jangan lupa berikan nilai 1 s.d. 10 sesuai dengan bagus tidaknya entri ini berdasarkan ulasan kalian. Nilai harus bulat, tidak boleh angka desimal. Perlu diingat, ulasan kalian harus menunjukkan kalau kalian benar-benar membaca entri tersebut, bukan sekadar asal komen. Admin berhak menganulir jika merasa komentar kalian menyalahi aturan.
PENTING: Saling mengkritik sangat dianjurkan tapi harus dengan itikad baik. Bukan untuk menjatuhkan peserta lain.
Saya suka entri ini ngebuka cerita dengan ngeeksplor lebih jauh dunia asal Marikh, dan sedikit ngungkap kalo si dewa arak ternyata dulunya orang ternama. Karakter yang diem" punya kuasa lebih dari apa yang keliatan di penampilannya gini rasanya keren. Belum lagi dialog Roan-Sidya, ngehint kalo Marikh berpotensi punya andil besar buat ngubah negaranya
BalasHapusMirabelle ga sadar umur. Padahal dipanggil tante masih mending daripada nenek
Selain Takase, entri ini salah satu yang sepanjang baca ada aja sentilan" kalimat komedik yang ngehibur kesebar di mana". Meski cuma dua di antara sekian nama, seneng juga tau turnamen ini ga suram" amat kalo masih ada sosok kayak gini
Scene Hung make hukum buat maksa Marikh jadi wakil sebagai jawara itu oke banget
"Kita jajah manusia, yuk"
^duh, saya suka iblis ini. Ralat, saya suka entire part si iblis bermonolog dengan gayanya yang ngaco dan penuh sumpah serapah
“Argumen yang komprehensif,” katanya setelah berpikir sejenak, mengganggu telingaku lagi.
“Abdomen yang masif,” jawabku kesal sambil menunjuk perutnya.
^ngakak di bagian ini wwww
Ini kayaknya entri pertama di mana Sang Kehendak bersabda langsung ke peserta. Epilog 3 bagian itu bagus juga, dipikir lagi jarang ada entri yang ngasih fokus ke sub-OC dan lawan hampir setara sama tokoh utamanya sendiri. Dan entah kenapa dibanding soal-menyoal turnamen alam mimpi ini, intrik kekaisaran dunia Marikh malah keliatan lebih menarik, ngeliat Roan sama Sidya sekarang ada di tempat yang berseberangan
==Riilme's CQC Score==
Hapus>Character likability
Marikh lebih dapet dan asik diikutin karakternya (dan semua sub-OC yang ikut ngehias sepanjang entri), sementara Kuro terlalu banyak ngasih tanda tanya
>Marikh
>Quality value
Entri Marikh lebih rapi dan jelas, plus unsur komedi yang langka di antara entran tersisa yang bikin ceritanya enjoyable buat dibaca
>Marikh
>Canon anticipation
Sekali lagi poin buat Marikh, karena lebih dapet hook buat ngikutin apa yang terjadi selanjutnya, sementara di entri Kuro rasanya berakhir begitu aja
>Marikh
3-0, VOTE Marikh
Wow, well, thanks for that vote.
Hapusuntuk kemelut alam mimpi memang beberapa entran ngebuatnya kayak mereka sedang bener-bener tidur(misal Anita) tapi disini lebih gampang kayaknya kalau raga para reverier sekalian 'diangkut' ke alam mimpi.
bersyukur juga kalo ada yang suka dengan si iblis, soalnya saya belum mutusin dia bakal muncul lagi atau enggak kalau lolos, ini bisa jadi bahan pertimbangan....
-Authornya Marikh
Wah, entri Marikh kali ini ngeri-ngeri sedap uyy :'0
BalasHapusJadi, begini.
Pelataran, penokohan, dan juga perancangan plot Marikh kali ini bukan main apiknya. Kelihatan MAXIMUM EFFORT dan semuanya berjalan secara halus. Dan sial, lagi-lagi ada Entri Setengah-Serius-Setengah-Gendeng di sini! Aaaah, sial! Menggelitik dan bergidik di saat yang sama!
Meski dalam keterbatasan kata, saya bisa nangkep kesan world building yang kuat, dan yang lebih bikin edannya lagi dunia lawan juga digarap, dengan cara yang apik!
Meski setelahnya Kuro kalah, ternyata dia tidak diabaikan juga (maksudnya diserahkan pada nasib jadi patung), roman-romannya Kuro bakal masuk/nyampur ke Kanon Marikh kalau kayak begini ya?
Ngeri kalau udah kayak begini. Kalau ketemu beneran ama Mbah bakal roboh ini mah.
Vote menyusul ya, saya mau genapin komentar dulu uwu)
Salam Sejahtera dari Enryuumaru dan Mbah Amut
Atas pertimbangan:
Hapus-Entri Serius tapi Gendeng
-Kanon dan worldbuilding yang solid dan kuat
-Eksekusi plot yang lebih jelas
Enryuumaru dan Mbah Amut memutuskan untuk memberikan Vote kepada Dewa Arak Kolong (Jembatan) Langit
Btw, entri prelimku gak masuk daftar komentar wajibmu. Jadi, kamu salah ingat. /slap/
BalasHapusIni pengorekan bingkai mimpinya Marikh beneran bagus, dan baru ngeh selama ini Marikh pakai sabuk 5 elemen. Gimana wujudnya(?)
“Argumen yang komprehensif,” katanya setelah berpikir sejenak, mengganggu telingaku lagi.
“Abdomen yang masif,” jawabku kesal sambil menunjuk perutnya.
^ Asli deh, ngakak baca yang ini. Joke paling ngehit di entri ini. Mas Sam kayaknya sependapat, haha xD
Pertandingannya juga sudah dibawakan dengan bagus, terutama waktu Marikh dan kedua muridnya ngelawan pasukan kerajaan. Serem juga pemanfaatan hujan araknya xDD
Walau seharusnya perkenaan 8 titik badan Kuro bisa dinarasikan dari awal dengan lebih apik, gak cuma sisa dua terus dipukul tengkuknya mokad xD
Dan terakhir, saya jujur suka sama Iblis Vodka-nya. Bakal hilang kah? Terserah kamu sih. /slap/
OC: Takase Kojou (Gentayangan di Museum)
Hampir-wajib lah, kita kan satu grup?
Hapusdaaan satu lagi orang yang suka sama ni demit bermulut kotor. Indecision, indecision....
Err, tu sabuk 5 elemen gak begitu spesial sih. ada di CS... ada emblemnya air, api, kayu, logam, dan tanah sesuai 5 elemen feng shui Tiongkok. Makanya mau gak mau Son ngakuin Marikh sebagai jawara soalnya dia pakai sabuk itu.
HapusDan, ya. Karena saya rasa entri Dewa Arak lebih enak diikuti dan bikin penasaran,
HapusVote MARIKH.
GHOUL: “Halo, Marikh. Salam kenal nih, mampir buat ngevote sebentar. Hm, maaf… kami tak minum arak, masih di bawah usia…”
BalasHapus@_@:
“Hm, sekilas baca entri Marikh sejenak… duh, lumayan banyak typo sih… misalnya awalan huruf yang seharusnya kecil saja tapi dikasih huruf besar misalnya ‘aula’. Tapi awalan huruf yang seharusnya besar tapi dikasih huruf kecil kayak ‘raja’ dan ‘sersan’, kalo sapaan pake awalan huruf besar, tuk tulisan ‘Nak’ juga.
Sidya—murid Marikh yang pertama menunjuk saudara seperguruannya
gumam Admiral—sekutu lama Jendral dalam politik tinggi
Serdadu Son—seorang berpangkat rendah dari wilayah perbatasan—merasa sangat gugup (pake tanda em dash, bukan koma).
dipertanggungjawabkan (ini digabung tulisannya, gak dipisah karena pake imbuhan awal dan akhir).
di sebelah, di meja, di belakang, di angkasa (dipisah karena preposisi, tuk keterangan tempat).
Anda (awalan huruf besar, bukan kecil). Begitu pu
syok bukan shock
napas bukan nafas…
“Baik, baik. Jangan gegabah, aku cuma bercanda, kok,” Marikh menyerah, setelah melirik Zainurma yang mengamatinya dengan ekspresi tertarik yang sama sekali tidak sehat, “ayo pulang, kalau begitu.”
(tak ada dialog taq, seharusnya pake tanda titik saja bukan koma. Lagian dialognya sudah harus diselesaikan pake titik. Bentuk kalimat kayak di atas dipake komanya kalo misalnya si pembicara belum menyelesaikan kalimatnya, kayak = “Ghoul,” sapaku, “ayo pergi!”
Udah deh kelar… oke, dengan menggunakan timbangan ini-itu, kami putuskan votenya jatuh pada…”
GHOUL:
“KURO!!! Secara alur, enak disimak, belum lagi typonya tak sebanyak entri tetangga. Jalan ceritanya mendaki penuh kehalusan, jadi tak ada kesan terburu-buru di entri, tak seperti di entri Marikh yang kesannya terburu-buru. Meski yah entri Marikh cukup kocak juga seperti di kehidupannya sama murid2nya, lumayan bikin ngakak. Duh Marikh sadis neh, hiiii…”
:=(D
Oke, jujur aye lemah banget kalo soal beginian, kalau lolos entri kedepannya bakalan lebih baik lagi, deh. Terutama di bagian yang kamu point out.
HapusSeperti katanya Kuro di entri ini...
"Sekarang imbang, Paman Mabuk. Satu lawan satu lagi!" XD
(+) World buildingnya kerasa bagus banget.
BalasHapus(+) Penulis berhasil memastikan posisi Marikh sebagai tokoh utama. Karakternya tersaji dengan sangat baik, dan lampu sorotnya pas tertuju ke dia.
(+) Humornya cukup pas untuk saya
(+) Walau ceritanya panjang, saya sebagai pembaca merasa sayang kalau menskip adegannya. Efeknya, mungkin saya agak lama bacanya, tapi pada akhirnya saya enjoy menikmati plotnya Marikh ini.
(+) Ending battlenya kurang menggigit, seperti yang saya tulis di minus di bawah. Tapi epilog ekstra yang disajikan lumayan memuaskan.
(-) Ada beberapa formatting aneh. Ini disengaja atau ngga ya?
(-) Peran Kuro kurang dibangun di sini, IMO.
(-) Ending battlenya kurang menggigit.
Skor: 85/100
Fahrul Razi
OC: Anita Mardiani
Voting akan menyusul, setelah selesai komen Kuro
Nyarlathotep sudah bersuara, dan atas wahyunya saya akan memberikan voting untuk Marikh dalam duel ini.
HapusHmm boleh vote kan yah? Saya mau kasih satu vote buat marikh!
BalasHapusBoleh? Apa bolehnya komen doang? Ah! Komennya juga ada kok.
Saya ngakak di tempat umum nggak bisa nahan ketawa. Terutama pas bagian upil kering dan pedang tajam. Duh rasanya pengen dibikin cerita extra yang fokusnya roan dan zweite. Saya suka cerita yang berbau komedi tapi saya sendiri belum bisa membuat komedi yang natural.
Perbendaharan kata yang bervariasi bisa menjelaskan berbagai adegan tanpa membosankan meski kadang ada kalimat yang agak janggal.
Dan marikh merupakan karakter yang menyenang untuk digarap menurut saya. Saya suka!!!
Saya juga suka dengan penggambaran Kuro di sini. Setiap tindakannya di sini bisa terasa natural. Bahkan dari beberapa entri yang pernah memerankan kuro di ronde sebelumnya, penceritaan di entri marikh yang paling mendekati karakter kuro sebenarnya.
Dan lagi meskipun oc lawan tapi ada epilognya. Nggak nyangka juga surat yang mungkin akan luput dari perhatian pembaca, dibawa2 di sini. Itu memang hal sederhana namun berharga yang bisa dijadikan pegangan dikala galau.
Orang2 xaverius datang ikutan intrupsi hukuman sang kehendak. Sepertinya mas akbar benar2 bisa memahami seperti apa semesta kuro.
Kesimpualan:
Memuaskan!
(≧∇≦)b
Awal bom komentar saya berikan ke Marikh dulu.
BalasHapusNyesel saya ngga baca dari awal, diksi yang dipakai khas banget, beda dari semua entry yg sudah kubaca. Seperti baca cersil lama tapi dengan sentuhan modern, sehingga asik diikuti. Saya ketawa di bagian "abdomen" dan "argumen", dan juga di POV 1 iblis yang mendiami Marikh. Tapi, meski entry ini bernuansa humor, tetap ada drama yang nggak kelewat. Kesan Marikh jagoan mabok dan guru ngawur tetap ada sisi baiknya yang diaajikan sebagai kejutan di akhir. Saya personally malah suka tokoh Roan daripada Sidya, atau bahkan gurunya sendiri, polos2 gimana gitu... suka aja, hehehe.adengan pertarungannya juga terbangun baik, plitnya jelas dan runtut, sehingga ketika ada pwrgantian POV nggak terasa menganggu. Sekali lagi, ini etry yang bernuansa komedi tapi nggak garing, ada "beda"-nya
Tapi saya salut dengan identitas khas wordbuilding yang dibangun mas Tombakpatah, saya berharap aja semoga ini terus bertahan di babak selanjutnya atau malah lebih baik lagi.
Vote saya tahan setelah baca Kuro.
Regards, Rakai A.
OC Shade
Btw maaf banyak typo, beginilah kalau reviu dari HP, hehehe. Semiga maklum
HapusSetelah menimbang dan berpikir...
HapusDiksi narasi: Marikh.
Penuturan cerita Marikh lebih luwes... meskipun entry Kuri cenderung ke arah tell, masih bekum diimbangi penggunaan diksi yang variatif. Semoga tahun depan tetap ikut BoR buat melatih ini.
Canon & chara development; Kuro.
Saya lebih penasaran Kuro dan keterpecahan jiwanya kemana dan bagaimana, sebab entry Marikh untuk canonnya masih jatuh ke mainstream
Alur & plot: Marikh.
Mungkin ini masalah selera saja sih, alur Kuro memang sangat kronologis, tapi jadi miskin variasi. Sedang Marikh melibatkan berbagai sisi termasuk dari segi para subOC nya, sehingga terasa lebih lengkap menyumbang keutuhan cerita.
2-1, vote Marikh.
Entrinya kompor gas! Wkwkwkwkwk!
BalasHapusKarakterisasi dan delivernya mantap. Narasinya juga ringan dan mudah dicerna. Tapi yang bikin Marikh tambah keren itu tema yang dibawakan amat sangat kental dengan hawa khas Tiongkok. Itu yg ane rasa dari Sepertinya risetnya gak main-main. Ajib dah
Humornya juga berkesan natural. Scene macam Hung yg salto itu yg sukses bikin aye cekikikan. But, favorit saya justru pas marikh disambit tombak ama panitia. Apalagi ditmbh lagi dengan tambahan adegan Sang Kehendak bersabda secara langsung... sesuatu yg belum terpikirkan oleh saya.
Meski ada beberapa error, tp semua itu gak mempengaruhi kegokilan cerita ini. Marikh bener-bener berkembang sejauh ini. Great work!
mempertimbangkan kesegaran cerita serta world building yg jauh lebih mantap vote saya jatuh pada...Maria
Hapusmarikh maksudnya
Halo tukang mabok, izinkan author dari nabi kafir ini berkomentar di entri ronde keduamu ini ya :D
BalasHapusPertama, saya acungkan jempol atas karakterisasi serta pembangunan realms nya Marikh yang sangat kompleks. Kebanyakan orang (termasuk saya) pasti akan sedikit kelayapan untuk menghadapi banyak OC yang harus muncul disebuah cerita namun saya tidak melihat 'kelayapan'-nya author Marikh disini karena peran Marikh sangat menonjol tanpa harus membuat OC lain redup.
Kedua, ceritanya kocak abis!
Ketiga, saya lihat diatas ada beberapa orang yang bilang katanya Kuro kurang dapet spot tapi menurut saya udah bagus kok apalagi bau baunya Kuro akan masuk ke kanon asli nya Marikh ya kalo lolos? Ini part yang paling saya suka.
Maupun Kuro dan Marikh punya ciri khas tersendiri di entrinya, kalau Kuro itu menyajikan ilustrasi2 yang keren disetiap part nya sedangkan Marikh menyajikan sub-judul2 yang bad ass xD
Namun sayang sekali menurut saya awal hingga akhir battle nya kurang memuaskan. Gimana ya... Semacam kurang epic gitu, eksekusi klimaksnya kurang memuaskan saya.
Mungkin segitu dulu, vote nya saya pertimbangkan dulu ya.
Wasalam
Ganzo Rashura
Setelah saya pikirkan baik baik, Ganzo Rashura memutuskan untuk vote Marikh!
HapusAlasannya karena menurut saya Marikh lebih unggul dalam karakterisasi dan world building di ronde ini, meski yang sebelah juga berpotensi namun feeling saya lebih penasaran ke pengolahan kanon Marikh kedepannya.
Yap, setuju dengan Author Ganzo. Saya juga kesulitan memaparkan banyak karakter di bawah 15K, tapi Entri ini menanganinya dengan bagus. Spotlight tetap pada Marikh dan karakter lain dapat jatah memadai.
BalasHapusIni pertama kalinya saya baca punya Marikh, tapi seperti yang saya duga dari "Dewa Kolong Arak Langit", entrinya pasti kocak!
Dari segi Battle maupun Out-of-Fight, Entri Marikh lebih unggul dari Entri Kuro, bahkan saya merasa di entri sebelah Marikh mencuri lebih banyak perhatian daripada Kuro yang seharusnya jadi karakter utama. That said, it's final!
Vote for Marikh!
Sekian~
OC : Nora
"Coba salto lima puluh kali!"
BalasHapusISENG BANGET ANJIR HAHAHAHAHAHA
duh itu si Ba juga malah jadi ngancam Marikh. Yang majikan sebenernya siapa sih, hahahhaa!
Kalo baca entri Marikh dari dulu sampe sekarang itu seakan sang author sebagai narator ini terbuka sekali pikirannya. Jadi kami sebagai pembaca sangat mudah mendalaminya.
Digambarin juga mengenai rasa sakit Marikh dengan apik. Terutama waktu dia masih ngerasain sakit walau udah disembuhin mirabelle.
Waktu masuk battle...
I was like,
Damn.
I need to vode for this guy.
Menimbang berdasarkan eksplorasi karakter dan gaya penceritaan yang lebih favorable dibanding entri Kuro, saya...
VOTE MARIKH
PUCUNG
awalnya aye ngerasa agak berat baca ini, panjang, apalagi kena prolog jenisnya tentang pemerintahan begitu (padahal sendirinya juga begitu.........)
BalasHapustapi semuanya langsung berubah pas si kasim datang.
KOK KERENAN KASIMNYA DIBANDING YANG LAIN.
dan dapet banget kesan banci kaleng yang punya kekuasaan besar di pemerintahan di karakter Hung ini. favoritlah di entri kali ini.
kurangnya cuma 1, kuronya cuma ditampilin untuk dikalahin di paragraf-paragraf akhir.
vote:
HapusMARIKH
-Wamenodo Huang