Sabtu, 24 September 2016

[ROUND 2] 27 - OLIVE OF LA ERCILLA | A WANDERING PERFORMERS END

oleh : lordobimikel_12
--
A Wandering Performers End

[Cerita Olive dihapus dari blog atas keinginan authornya
karena dalam proses untuk dijadikan novel sendiri]
 
--

>Cerita selanjutnya : -

7 komentar:

  1. Seperti biasa, entri Olive selalu penuh dengan karakter yang mewarnai sepanjang entri. Meski cukup panjang, saya selalu lancar bacanya, hampir tanpa skip setiap kalimat. Mungkin saya udah bilang ini dari 2 entri sebelumnya, jadi ga perlu diulang" lagi deh komentar teknikalnya

    Masuk ceritanya sendiri, sama kayak r1 : sebagai cerita lepas, saya suka. Agak menyayangkan Oneiros ga muncul, buildup banyak karakter kayak geng pencuri, count Miguel, wanita hitam dll ternyata ga full kepake di akhir, battle yang berasa nanggung, dan paling nyebelin, ga ada konfirmasi soal Diane-Luiz ini ada hubungannya sama Vivaldo atau ngga, bikin gregetan

    Sebagai entri BoR, saya ga bisa komentar banyak. Sekali lagi, saya bener" nikmatin baca ini, tapi di satu sisi saya ga bisa ngeliat ini sebagai bagian dari turnamen, selain mungkin adanya karakter lawan (Nora) dan ratu Huban dimention sedikit, serta mimpi buruk yang juga efeknya ga pembaca liat secara langsung. Akhir kata, saya lebih seneng ngeliat ini sebagai cerita sendiri, ga perlu bergantung embel" turnamen alam mimpi

    BalasHapus
  2. Akhir Walakhir.

    Entri Olive jadi penutup dari keseluruhan entri di Ronde 2 ini.

    Saya nggak akan banyak komentar, karena setelah membaca tulisan ini, saya udah bisa menarik sebuah kesimpulan.

    Setelah membaca dan membandingkan semua entri Olive. Entri ini tidak ada perubahan. Namun, bukan berarti jelek. Maksudnya tidak ada perubahan, kesan penuh warna Olive dan kawan-kawan tetap dipertahankan. Sangat konsisten dan kesan yang dibuat di dua entri sebelumnya berhasil membekas dalam entri ini juga.

    Dengan tulisan sebagus ini serta peranan Olive dan kawan-kawannya, saya sangat, sangat, sangat terhibur saat membaca entri Olive. Serasa disuguhi cerita sirkus jalanan yang penuh petualangan seru. Salut buat penulis Olive.

    Namun, sayangnya, karakter yang lain jadi ngejomplang banget. Nora, para panitia, bahkan Oneiros rasanya cuma sekadar tempelan aja, yang kalau misalnya tidak ada sama sekali pun tak akan merubah kesan ceritanya kalau menurut saya.

    Itu aja kayaknya. Sangat disayangkan ketika dengan kemampuan tulisan yang kelihatan maksimal, elemen dalam ceritanya kurang dimanfaatkan dengan baik. Terlebih lagi ini entri BoR, yang seharusnya juga memperhatikan relevansi panitia dan lawan yang dihadapi.

    Tapi, jujur, sebagai penutup keseluruhan entri di Ronde 2 ini. Saya sangat senang dan terhibur. Seperti nonton pagelaran seni yang bermacam-macam rupanya lalu ditutup dengan pentas kembang api yang meriah.

    Asli baper banget. uwu)

    Jadi, ya begitulah komentar dari saya. Sekian dan terima kasih.

    Akhirul Kalam,

    Salam Sejahtera dari Enryuumaru dan Mbah Amut

    [ FULL COMMENT ACHIEVED ]

    BalasHapus
  3. Phew... Akhirnya bisa komen setelah sibuk berminggu-minggu.

    Entri lain dari Olive yang bisa saya jadikan pelajaran. Saya menyadari kelebihan dari entri-entri Olive adalah ragam karakter dengan background dan sifat unik, bukan hanya place holder untuk mengisi peran hampa.

    Saya iri karena Penulis bisa mengurus belasan karakter di bawah 15K dan masih bisa memajukan plot. Di Entri ini jumlah karakter semakin bertambah, tapi tidak mengurangi pemeranan luar biasa. Sedangkan saya saja kewalahan masukan Kru Cirque yang cuma 5 orang ke entri Nora.

    Latar setting menarik dan masih dalam Boundary Bingkai Mimpi Olive karena dasarnya pada Realm yang sama. Setting perkotaan penuh orang ini sepertinya sangat cocok dengan Olive karena sering terjadi interaksi.

    Nora dan Gargo terperankan dengan baik, meski saya harus bilang saya benar-benar nggak nyangka Gargo ikut muncul di entri Olive.

    Saya terlalu menikmati entri sampai saya tidak menyadari Oneiros tidak muncul, seperti kata Mas Sam. Paling jauh hanya penampakan Domba hitam oleh penduduk.

    Dan satu lagi, kenapa Vivaldo tidak mengingat nama Diane(di ronde prelim) kalau dia pernah menikahinya?

    Ya, sekian dari saya, terimakasih!

    BalasHapus
  4. Halo, saya mampir untuk komen disini!

    Pertama-tama ijinkan saya menyampaikan rasa kagum saya. Entri ini benar-benar menghibur, dan levelnya sudah jauh dari saya. Sampai-sampai, senada dengan komentar authornya Nora, ketidakmunculan Oneiros pun sampai tidak disadari, tak lain karena kualitas entrinya.

    Untuk ketidakmunculan itu saya rasa bisa dimaklumi, asalkan entri selanjutnya setidaknya di-alter dikitlah biar sesuai dengan scope BoR.

    Salam,
    Authornya entri no-21

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oleh karena itu, maka....

      Dewa Arak Kolong Langit melempar 'Vodka' kepada Olive of La Ercilla!

      +1 vote untuk the Jester!

      Alasan: Entri Olive digarap dengan sangat apik, dan karakterisasinya benar-benar mendalam. Kekurangan tentang kurang disorotnya beberapa hal masih bisa diperbaiki dalam kesempatan selanjutnya.

      Hapus
  5. Dari segi penulisannya udah top! saya ga bisa komentar banyak, tulisannya rapi dan mudah dimengerti. Ada beberapa typo, keledai jadi kedelai tapi yang lainnya tidak terlalu mengganggu.

    Interaksi karakternya menarik dan lancar, Nora di sini rasanya baik banget, plus Oneiros nggak muncul.

    Adegan fighting juga bagus, cuma saya agak kurang puas karena Nora kalah gara-gara ulahnya sendiri lompat ke air.

    BalasHapus
  6. Drop cap jadi tempat saya istirahat oas baca ini. Formatnya enak buat diikutin kendati panjang.

    Entri ini heboh dan bikin senyum-senyum bacanya. Narasinya ngalir lancar jadi adegan2nya mudah diserap. Seperti lelucon segar. Meski konsekuensinya memang keliatan agak stray fokusnya dari alur Alam Mimpi Battle of Realms.

    Banyak nama yang secara spontan mesti dihapal di sini. Dan semuanya sangat mendukung Olive, mengingat di akhir Olive ditemani mereka. Kontras sama Nora yang jadi terkesan beraksi sendiri untuk mengusik Olive dan teman2nya.

    Sebagai tambahan, penggambaran settingnya ciamik. Jadi waktu pindah tempat, pembaca punya kesempatan lebih buat ngebayangin latarnya lebih dulu.

    Hmm. Being a deadline gatekeeper is totally worth a lot.

    Sepertinya perlu waktu lebih banyak bagi saya untuk menentukan vote ke Olive atau Nora.

    PUCUNG

    BalasHapus

Selamat mengapresiasi~

Tuliskan komentar berupa kesan-kesan, kritik, ataupun saran untuk entri ini. Jangan lupa berikan nilai 1 s.d. 10 sesuai dengan bagus tidaknya entri ini berdasarkan ulasan kalian. Nilai harus bulat, tidak boleh angka desimal. Perlu diingat, ulasan kalian harus menunjukkan kalau kalian benar-benar membaca entri tersebut, bukan sekadar asal komen. Admin berhak menganulir jika merasa komentar kalian menyalahi aturan.

PENTING: Saling mengkritik sangat dianjurkan tapi harus dengan itikad baik. Bukan untuk menjatuhkan peserta lain.