Sabtu, 27 Februari 2016

[FBC] 007 - MIRAINE NANAMI

VERSUS
MAHESA WERDAYA
[Tantangan N2]
oleh: Dina Apriliani

---

"pertarungan dilangit biru"
karya : dina apriliani


Di pagi yang cerah, Miraine berkunjung ke taman setelah pergi menuju kota yang ramai penuh dengan penduduk. Ia sedang memotret obyek dan suasana di taman dengan kamera saku miliknya. Beberapa menit kemudian, hujan pun turun. Miraine berlari mencari tempat untuk berteduh, sampai akhirnya ia menemukan sebuah reruntuhan rumah yang tak jauh dari taman. Tempat itu sangat aneh, tiba-tiba muncullah sebuah pintu warna putih di reruntuhan itu. Ia terbelalak kaget. karena penasaran, Miraine membuka pintu tersebut. Muncullah cahaya di pintu yang mengantar Miraine untuk memasuki pintu misterius itu. Setelah Miraine memasuki pintu itu, Ia berada di tempat yang sejuk dan penuh dengan pohon-pohon. Cahaya yang mengantarnya ke tempat itu berubah menjadi sosok bidadari yang sangat cantik jelita.


“D-Dimana aku..?” tanya si Miraine

“Selamat datang di dunia mimpi. Aku adalah Ratu Huban, penguasa dunia mimpi. Tujuanmu ke dunia mimpi adalah untuk menemukan dan mengalahkan Sang Manusia Awatara.” kata sang Ratu

“M-Manusia Awatara, siapa itu…?” kata Miraine

“Awatara adalah seorang titisan dewa hindu. Manusia itu bisa menyerang lawan dengan Gelang logam.”

“Jadi, bagaimana aku bisa menemukannya?” kata Miraine

“Aku akan menunjukkanmu jalan menuju ke langit biru, Ikuti aku nak.” wujud Ratu Huban pun berubah kembali menjadi cahaya dan pergi menuju arah utara

Miraine pun mengejar cahaya itu. Namun cahaya Ratu Huban itu menghilang setelah ia sampai di tempat yang berkabut tebal.

“Kabutnya tebal sekali. Aku tak bisa melihat” Kata Miraine
 Beberapa menit kemudian, kabut itu menipis dan tempat itu berubah menjadi langit biru. Tiba-tiba muncullah seorang pemuda berambut hitam yang memakai baju training merah putih.


“Siapa kau…?!” Miraine pun kaget

“Aku?, Namaku Mahesa Werdaya. Awatara Abimanyu. Siapa kau, Jaket Biru?” tiba-tiba Gelang logam milik Mahesa berubah menjadi busur panah berwarna kuning emas. Lalu busur panahnya mengarah ke depan Miraine

“Aku Miraine Nanami. Seorang pahlawan” jawab si Miraine
Mahesa hanya tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Miraine. wajahnya memerah karena melihat paras imut Miraine.
“Begitu ya.. Setelah mengetahui lawanku adalah seorang wanita, aku jadi lebih semangat untuk mengalahkanmu…” ujar Mahesa dengan wajah evilsmilenya

‘Sudah kuduga dia kuat, senjatanya adalah panah. Aku harus lebih berhati-hati!’ kata Miraine didalam hatinya

“B-Baiklah kalau begitu. Aku siap untuk mengalahkanmu, Mahesa…” tangan Miraine pun penuh dengan aliran listrik

‘wow… pengguna elemen listrik, bagaimana bisa sekuat itu? ukh! Aku tidak boleh menyerah!’ kata Mahesa didalam hatinya

Mereka pun bersiap-siap untuk bertarung, kemudian Mahesa melontarkan panahnya ke arah Miraine, namun sasarannya tidak kena. Miraine pun melesat jauh ke langit dengan kecepatan kilatnya

“hey mau kemana kau?!” Mahesa pun mengejar Miraine dengan Jangkah Agya

“dia lumayan cepat… aku harus menyerangnya!” tangan Miraine perlahan-lahan mengeluarkan tenaga listrik, lalu mengarahkannya ke Mahesa. Tapi serangannya ditangkis oleh Panah Ayatana milik Mahesa. Beberapa detik kemudian, Miraine berpindah tempat.

Tiba-tiba Miraine muncul di belakang Mahesa, dia berusaha menyerang Mahesa dengan tendangan listrik. Alhasil, Mahesa terpental ke awan. Tetapi beberapa menit kemudian, ia bangkit dan mulai menyerang balik Miraine dengan Panah Ayatana.
Miraine berusaha menghindar dari ledakan Ayatana dan mencoba membaca pikiran Mahesa untuk melihat strategi bertarungnya, namun sayang, disaat Miraine mencoba memukul Mahesa, ia tertusuk Panah oleh Mahesa. Miraine pun berteriak kesakitan

Mahesa hanya menatap Miraine dengan wajah angkuh
Walaupun Miraine tertusuk panah, tapi ia dapat bergerak sedikit demi sedikit. Untungnya, Miraine punya ide untuk membuat strategi. ia mencoba untuk membaca pikiran Mahesa secara detail. Setelah ia tahu tentang identitasnya, ia mencoba berakting untuk mengelabuhi Mahesa.

“aakhh tolong aku…” ujar Miraine dengan nada lembut
Karena mendengar Miraine kesakitan, Mahesa langsung datang menghampirinya.
“b-badanku terasa tidak enak… s-seandainya saja ada yang mencoba untuk menghangatkanku..” kata Miraine sambil memegang kepalanya
“e-eeh, menghangatkanmu…?” Mahesa pun kaget dan wajahnya memerah melihat wajah Miraine. Ternyata, Mahesa terpengaruh oleh nada lembut Miraine. dengan sigap, Miraine menghentikan waktu dengan kekuatan miliknya. Semuanya menjadi hening dan sepi karena waktunya berhenti.

“Maafkan aku Mahesa… sepertinya aku harus mengalahkanmu.. karena ini perintah dari Ratu Huban” sambil menyentuh bahu Mahesa, ia pun menangis sebentar. Ia sekejap berubah menjadi Goddess mode, setelah itu ia mengembalikan waktu seperti semula dan menghilang.

“langit mendung, apa yang terjadi?” Mahesa pun terkejut
Melihat ada bencana terjadi, mulutnya merapalkan sebuah mantra ajian. Namun hujan petir datang menghampiri Mahesa. dengan reflex, Mahesa berlari menghindari petir tersebut dan bersembunyi di balik awan. Tanpa ia sadari, ada sosok wanita bertelinga elf, bersayap dan memakai gaun putih, dan berambut pink. Dan tak lain mahluk itu adalah Miraine yang berubah jadi Goddess Mode. Perlahan-lahan ia menjauh dari Miraine dan mulai memasang kuda-kuda. Dari jarak yang jauh, ia melemparkan Cakram Candraputra ke arah Miraine.
Tetapi, Cakram Candraputra telah dimusnahkan oleh Miraine dengan tangan kosong setelah dilemparkan ke arahnya.

“S-Sial! Mana mungkin Cakram itu bisa hancur?!” Mahesa pun naik darah dengan drastis.

Miraine pun terbang menuju Mahesa dan menyerangnya dengan kekuatan petir biasa. Mahesa hamper saja kena terkena sambaran petir. Ia memanah Miraine dengan Panah Ayatana berkali-kali, tetapi karena keadaan emosinya yang sedang naik darah, Mahesa pun tak sengaja melakukan hal yang fatal, panah yang ia panah meleset berkali-kali. Suasana langit biru menjadi gelap. Inilah yang menjadi peluang Mahesa untuk mendapatkan kekuatan lebih dalam melakukan Jangkah Agya. Mahesa mencoba mengelabuhi Miraine dengan cara apapun, tapi tenaganya terkuras karena sebelumnya ia merapal mantera Danurwenda. Kemudian, Perlahan-lahan warna mata Miraine yang berawal dari pink berubah menjadi merah darah.
“Thunder Punishment…” setelah Miraine mengucapkannya dengan pelan-pelan, sekumpulan petir pun mengelilingi seluruh langit biru. Dan petir tersebut menyerang Mahesa yang kekurangan stamina.

“AARRGGHH!!” Mahesa pun tersambar petir Miraine. ia pun pingsan dan tak berdaya di gumpalan awan.

Wujud Miraine pun kembali normal, langit yang gelap pun berubah menjadi terang kembali. Udara sejuk pun mengalir di atmosfir langit biru. Setelah mengalahkan Mahesa. Miraine mendapatkan sebuah kalung ajaib dari Ratu Huban. Namun, pemandangan di langit biru dimatanya berubah jadi kosong. Dan ternyata Miraine bangun dari tidurnya.

“u-uh… dimana aku?” tak sadar, ia berada di apartemen miliknya
“hey… gimana keadaanmu, baik-baik saja kan?” ucap si Pemuda rambut hitam itu.

“k-kau?! AAAAAA!!” Miraine berteriak karena Betapa terkejutnya ia bertemu dengan seorang yang pernah bertarung dengannya di alam mimpi. Yaitu si Mahesa Werdaya.


23 komentar:

  1. Entri terpendek ._. ndak sampai 1K.

    Mungkin kalau ada yang bisa saya kasih saran adalah mengenai narasi pertempuran. Di sini sudah ada garis besar adegannya, kejadiannya runut dari awal sampai akhir. Yang perlu diperbaiki tinggal pengolahan detailnya saja. Ketika seseorang berlari, apakah cukup dituliskan dengan dia berlari? Bagaimana jika penulis mencoba merangkai kata yang lebih membawakan suasana, misal dengan menambahkan detail seperti apa dia berlari, ke arah mana, lalu bagaimana kondisi fisiknya saat itu, dan masih banyak lagi yang bisa ditambah untuk menghidupkan adegan tersebut.

    Lalu untuk menerangkan "kuat"nya seseorang, barangkali jangan terlalu terpaku pada dialog seperti ini:

    //‘Sudah kuduga dia kuat, senjatanya adalah panah. Aku harus lebih berhati-hati!’ kata Miraine didalam hatinya

    “B-Baiklah kalau begitu. Aku siap untuk mengalahkanmu, Mahesa…” tangan Miraine pun penuh dengan aliran listrik

    ‘wow… pengguna elemen listrik, bagaimana bisa sekuat itu? ukh! Aku tidak boleh menyerah!’ kata Mahesa didalam hatinya//

    Itu adegan pertama kali Miraine dan Mahesa bertemu, padahal. Mestinya untuk menyebut lawan itu kuat, tunjukkan saja dalam pertarungan kalau dia benar-benar kuat :D

    Yah, mungkin itu saja dari saya. Komentator lain pasti akan banyak menambahi. Dan satu lagi saran terakhir dari saya, ikutlah berpartisipasi dalam Turnamen Utama Battle of Realms 6 yang dibuka pada akhir Maret mendatang. Itu momen yang tepat untuk belajar dari kawan-kawan sesama penulis. Jangan lupa baca-baca juga entri lainnya

    Nilai 6+

    - hewan -

    BalasHapus
  2. Ini ... terlalu to the point narasinya. Beneran kebanyakan tell--mirip narasi novella dari a certain publisher. Susah membayangkan perasaan atau cara pandang si tokoh. Kalau udah begini, sulit bikin pembaca merasakan perasaan tertentu pas baca entrimu. Udah gitu, kurang terasa latarnya--kalau gak mau dibilang kurang sekali. Dan, banyak typo serta kesalahan tata bahasa. Ke depan, tolong diperbaiki lagi.

    Semangat ya, jangan patah semangat~

    Titip 6.
    OC: Rebecca Friedmann

    BalasHapus
  3. Dinaaaaa...

    Beneran pendek banget, to the point...

    Pertama saya mau mengkritik dulu... (gomen :"")

    Deskripsi latar nya kurang, jadi kurang bisa dibayangkan di mana si tokoh ini berada, lalu penggambaran perasaan dan karakter yang masuk juga kurang, meski pun saya paham karena tahu betul karakter Miraine tapi yang belum tahu mungkin akan bingung...

    Apalagi penggambaran karakter Ratu Huban dan Mahesa sendiri agak kurang...

    Typo juga bertebaran, :"

    Dan seharusnya Mahesa (karena kalah) bukannya akan menghilang?

    Saran : sebaiknya di baca lagi sebelum di posting, di perhatikan lagi tata bahasanya, kalo bisa perhatikan entry yang lain buat referensi... ^^

    Segitu dulu deh dari saya, maaf terlalu pedes :""" #plakk

    Saya kasi 6 tapi karena cepet saya tambah in 1

    Overall 7,


    Sign,
    Lyre Reinn

    OC : Altair Natsuki

    BalasHapus
  4. SAYA NAKSIR ARTnya (as Author)
    IZINKAN GUE NIKAHIN TU ANAK PLIS (Kaede berulah)
    #Jdar

    Entri pendek. Fast-Paced.
    Dan gue suka.

    Emg to the point, explore dikit aja pasti klop.
    Krg tau style ini prinsip OCnya yg "Fast Kill" atau Authornya "Pengen cepet"
    Saya tdk mempermasalahkan. justru yg pendek2 gini saya suka.
    Sekali baca, semua pertarungan terekam.
    Narasi pendek, tapi Ngena ke Reader
    Berani jamin bakal nempel lama

    saran doank sih, minimal bikin lebay efek serangannya, atau, perjelas gerakan aja. Jadi impactnya "WAAWWW"

    Selamat, saya berikan 9 karena saya suka yang kyk gini

    OC: Kaede Hazuki

    BalasHapus
  5. Miraine x Mahesa, aw~
    Disini ada benih cinta antara mereka berdua, ya? Kok nggak netnot? :^) #abaikan

    Oke, mengulangi beberapa komentar diatas.
    > Typo bertebaran.
    > Pendek, tapi bukan sebuah masalah.
    > Latar.
    > Plot-nya bagus, sayangnya nggak netnot. :^( #abaikanlagi
    > Yap. Pantang semangat, hidupkan kembali mereka di BoR6~

    Btw, mbak Miraine cantik :^)

    Titip 5.

    OC : Mawar Mulia

    BalasHapus
    Balasan
    1. author Mawar ini sukanya netnot melulu :"

      Hapus
  6. Cerita ini kayaknya dibikin dengan tergesa. Saya percaya kalo sabar dikit lagi bisa jadi lebih bagus lho!

    Btw... artworknya bagus; kamu yang buat? Mungkin karena sering nyari referensi, sering latihan ya; prinsip bikin cerita yang menarik caranya juga mirip gitu lho.

    Banyak-banyak baca buku cerita, yang isinya teks semua //maksa // tapi bener. Jangan takut pada waktu beli, jangan kecewa dapet yang jelek, lama-lama nanti terbiasa bedain buku mana yang bagus dibaca deh.

    Tapi karena cerita ini mirip Narnia sama Alice, nilainya 10!

    Semangat yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. wiiiihhh makasih banyaakkk >///w///<

      OC : Miraine Nanami

      Hapus
  7. Pendek, tapi saya menikmatinya. Narasi pendek bagi saya gak apa2. Typo bisa dimaklumi. Battlenya runtut. Tapi penggambaran tokoh Miraine dan Mahesa kurang. Lalu emosi2 yg ditunjukkan juga kurang.

    Apakah di dunia nyata mereka berkencan?

    Uh langsung nilai saja ya, 6
    Semoga Miraine dan Mahesa berbahagia

    OC : Anne Ezbari

    BalasHapus
  8. Mahesa....Mahesa....Mahesaaaaa (sorak sorai Team Mahesa)

    --

    1. Narasi cepat dan langsung ke pertarungan, keren. Perlu diolah lagi karakterisasi Miraine seperti alur berpikirnya, emosinya, dll.
    2. Perlu ditambah lagi penggambaran Mahesa yang tampan bin cakep #abaikan
    3. Style menulisnya saya suka, punya ciri khas tersendiri. Jika kemampuannya terus di asah, pasti jadi sangat keren.
    4. Endingnya bikin penasaran ugh

    6 untuk Miraine

    OC - Rea Beneventum

    BalasHapus
  9. ok, ini memang sistemnya to the point. memang ada beberapa dialog dan settingnya standar, masuk dunia mimpi dan bertarung biasa seolah ini adalah pertarungan biasa. apa berarti mereka terbang sambil bertarung atau bertarung pas di negeri di langit? saya agak kurang jelas.
    jadi intinya, membaca ini jadi serasa membaca ulasan atau ringkasan cerita, sebuah reportase dari komentator di pertandingan.

    kebetulan oc saya yang di bor-5 juga punya jurus pamungkas petir berkesinambungan super kuat dan terbukti bisa menaklukkan satu oc yang rada godlike (itu di special mission yang gak ada di blog bor-5), tapi setidaknya ada proses untuk sampai ke pamungkas itu. ya gpp deh, semangat ya, mungkin saya bisa baca lebih banyak karya kamu yang lebih serius dan lebih detil lain kali.

    Untuk kali ini saya realistis dulu ya.
    Skor: 5 (inipun sudah plus bonus soalnya ada artwork Miraine yg pro)
    OC: Alistair Kane

    BalasHapus
  10. Dina, pendek banget ya Din....


    Tapi To The Point sih..


    Miraine ane juga kenal banget kek gimana charnya..

    6+1 deh jadi 7

    BalasHapus
  11. Yep langsung aja,

    - Miss tanda titik setelah dialog.
    - Adanya tanda koma (,) setelah tanda tanya (?).
    - Miss huruf besar di awal dialog.

    Cerita yang terlalu "to the point", mungkin pas jika tulisan ini dijadikan epilog sebuah novel.
    Sehingga cerita ini memiliki nilai-nilai negatif lain, seperti :
    - Penggambaran dari kedua tokoh.
    - Saya sebagai pembaca tidak bisa membaca perasaan dari kedua tokoh.
    - Saya sebagai pembaca tak terlalu mengerti apa yang sedang dilakukan tokoh.
    - Bagaimana dengan latar tempat? Latar suasana? Latar waktu?
    - Adegan pertarungan yang "Udah? Cuma gitu aja?".

    Tapi,keren. Artworknya mantap!

    Bayangin aja jika Anda mengolah lagi kemampuan Anda sebagai penulis dan kemudian memadukannya dengan kemampuan menggambar Anda.
    Wah, bisa menyajikan cerita yang epic dengan artwork yang epic pula! Perfect!

    Nilai 5

    ~ OC : Dani Fajar Nugroho

    BalasHapus
  12. OC: Ghoul :=(D

    Prolognya masi agak kaku.

    Dalam hati italic (tulisan miring, tanpa hrus memiringkan kepala)

    Lay out tulisannya masi berantakan. Iya, masih.

    Dialognya kaku. Kayak gak ada perbedaan gaya bicaranya, datar semua. Kesannya pada tokoh jadi hilang.

    Typo masih berserakan, tapi petugasnya belum nyapu.

    Jangkah agya nya bukannya kalo gelap, ya baru bisa dipake. Riset, ya. Cus aku juga pake oc rival yang sama. Iya, sama.

    Kiran kisaran 5k itu maksudnya minimal tulisan 5000 dan maksimal 5999 words?!

    Pertarungannya terlalu ringkas, kurang berkesan deh. Kurang puas. Aku jadi bingung, pengen cari lanjutannya tapi tentu saja gak ada. Jadinya hanya bisa ngasih 7 poin karena aku enjoy bacanya, mudah dipahami, tapi terlalu singkat, menurutku kurang seru aja. Plus endingnya aku gak begitu nge-feel. Tapi tetap 7, kok meski aku gak suka endingnya :=(D

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas krisarnya ^^

      OC : Miraine Nanami

      Hapus
  13. entry pendek yang baru saya temui. dialognya kaku dan bagian endingnya nggak berasa

    nilai 7

    Dwi Hendra
    OC : Nano Reinfield

    BalasHapus
  14. Wuduh, di bawah 1000 kata kalau diitung-itung.

    Karena sudah ditunjukkan di mana kekurangannya, paling saya cuma mau kasih saran aja sih. Perkara cerita pertarungan wah dalam space kalimat yang begitu sedikit, harusnya pake kata-kata praktis dan to the point aja, berhubung ini entrinya juga to the point.

    Tapi itu saran saya sih, saran orang lain pasti minta dikembangkan lagi paragrafnya ampe jelas, tapi kalau niatnya memang berusaha menulis di bawah 1000 kata, coba saran saya :x

    Nilai dari saya 8, karena anda mencoba untuk berbeda di antara penulis-penulis di sini, oh sama artworknya (kalau bener dari anda) bagus, cuma keteknya ga keliatan :9

    Salam Sejahtera dari Enryuumaru dan Zarid Al-Farabi

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih kak ^^ (btw artworknya yang bikin kak Ara Shinju, itu pas aku lagi art trade ama dia hehehe xD)

      Hapus
  15. untuk cerita battle entri ini terlalu sedikit
    ibarat kalau manga, ini cuma 1 chapter/gk nyampe, bikin pembaca minta lagi dan lagi
    itu aja kayaknya :D

    7 deh dari saya
    OC: Samara Yesta

    BalasHapus

Selamat mengapresiasi~

Tuliskan komentar berupa kesan-kesan, kritik, ataupun saran untuk entri ini. Jangan lupa berikan nilai 1 s.d. 10 sesuai dengan bagus tidaknya entri ini berdasarkan ulasan kalian. Nilai harus bulat, tidak boleh angka desimal. Perlu diingat, ulasan kalian harus menunjukkan kalau kalian benar-benar membaca entri tersebut, bukan sekadar asal komen. Admin berhak menganulir jika merasa komentar kalian menyalahi aturan.

PENTING: Saling mengkritik sangat dianjurkan tapi harus dengan itikad baik. Bukan untuk menjatuhkan peserta lain.