Minggu, 28 Februari 2016

[FBC] 009 - ROSE VINENSINE

VERSUS
BU MAWAR
[Tantangan N1]
oleh: Muhammad Nurman Hakim

---

Prolog


                Mimpi..
                Mimpi..
                Mimpi..
                Bunga tidur yang selalu dianggap sebelah mata oleh banyak orang.
                Namun tak banyak yang tau.
                Ada sebuah Dunia didalam mimpi tersebut.

Pertemuan Sang Putri Dengan Ratu Huban


                "Pertarungan dalam mimpi melawan seseorang dari dimensi lain, kedengarannya tidak masuk akal."
                Ucapan tersebut berasal dari seorang wanita berambut pirang yang menggunakan baju piyama putih yang sedang duduk disebuah sofa berwarna ungu, jika dilihat dia memiliki bola mata berwarna hijau yang indah seperti emerald, dia adalah Rose Vinensine yang merupakan putri dari George Vinensine, Raja Vinesia, anak ketiga dari Raja dan juga merupakan orang yang dijuluki Putri Emas Dari Timur.
                Rose Vinensine tampak sedang membaca sebuah buku berjudul "Legenda Ratu Huban".
                Rose Vinensine membaca buku tersebut. Wajahnya tak bisa menyembunyikan betapa antusiasnya dia terhadap isi buku tersebut. Hingga akhirnya dia menutup buku tersebut dan melihat pada jam dinding disudut ruangan.
"Oh, sepertinya sudah waktunya, lebih baik aku segera tidur sekarang." Rose segera meletakan bukunya didalam rak buku yang berada dipinggir ruangan.

Saat ini memang tengah malam dan Rose sedang berada didalam kamarnya, kamar yang begitu mewah dengan nuansa ungu yang kental.
Rose segera merebahkan badannya diranjangnya, kasurnya terlihat sangat lembut saat tubuh Rose mulai disandarkan, bantalnya pun juga terlihat demikian. Rose Vinensine adalah tipe orang yang tidak menggunakan selimut saat tidur.
"Walau ini mustahil, jika bisa bertarung dalam mimpi seperti itu, aku menginginkannya." Ucap Rose dengan santai sambil mulai memejamkan matanya.
Rose membuka matanya, karena merasa tiba-tiba berada diposisi berdiri sesaat setelah memejamkan matanya. Dia melihat wilayah sekitar hanya  sebuah lemari kaca transparan. Rose dengan ragu berjalan mendekati lemari tersebut dan melihat isinya.
Isi lemari kaca transparan tersebut sangat falmiliar dimata Rose terdapat sebuah pedang katana yang sangat panjang, sebuah gaun koktail berwarna ungu, dua buah anting, sepasang sepatu boot berhak tinggi dan sebuah pistol kecil lengkap dengan pelurunya. Itu semua adalah peralatan yang biasa digunakan oleh Rose saat berada dimedan pertempuran.
Rose masih bertanya-tanya apa yang terjadi. Sambil dengan tajam melihat benda-benda dalam lemari tersebut dia mulai menyadari satu hal.
"Apa impianmu?" Tanya suara yang tiba-tiba terdengar dari arah belakang Rose.
"Hoo, jadi legenda dalam buku tersebut nyata, senang bertemu dengan mu Ratu Huban." Ucap Rose dengan tenang sambil berbalik arah, seakan dia sudah tau siapa yang berada dibelakangnya.
Rose melihat seorang gadis (??) yang memiliki bentuk kepala seperti bantal berwarna ungu, menggunakan jas hujan berwarna kuning lemon yang cukup aneh, sarung tangan karet dan sepatu boots, selain itu dia membawa tongkat seperti gagang payung melengkung yang  berwarna warni. Rose Vinensine semakin yakin kalau sosok wanita itu adalah Ratu Huban.
"Ng, kau tau tentang diriku?" Ucap Ratu Huban.
Walau secara teknis Ratu Huban tidak memiliki bibir namun suara tersebut muncul dari kepala bantalnya. Rose sebenernya cukup heran namun dia tidak mau berlama-lama memikirkannya.
"Sedikit banyak ada cerita mengenai dirimu ditempat asalku."  Jawab Rose dengan senyum tipis dibibirnya.
"Oh, jadi begitu, mimpi seperti apa yang kau inginkan?" Ucap Ratu Huban.
Rose mengubah cara tatapnya menjadi lebih rilek, lalu kemudian dia mulai berbicara, "Aku ingin mimpi yang luar biasa, dimana aku dan musuhku saling bertarung satu sama lain,musuh yang memiliki kemungkinan bisa menang dariku dan aku juga memiliki kemungkinan bisa menang darinya, dengan perbandingan 50 banding 50, petarungan yang sengit itu yang kuinginkan, apa kau bisa mewujudkannya?."
"Baiklah, ambillah semua persenjataanmu didalam lemari kaca itu." Ratu Huban menunjuk lemari yang berada dibelakang Rose.
Rose segera menuju lemari kaca yang sebelumnya, dia membuka pintu lemarinya dengan sangat hati-hati, sambil dia melepaskan piyama yang ia kenakan dia mengajukan pertanyaan kepada Ratu Huban, "Apa ini perlengkapan asliku?"
"Kenapa, kau bertanya?" Jawab Ratu Huban.
 "Begitu kusentuh efeknya akan langsung bekerja, apa tak masalah bagi dunia mimpi ini?"
"Ng? Tadi kau bilang apa?."
"Baiklah, kalau begitu, akan kupastikan apakah ini perlengkapan asliku atau bukan."
Rose segera mengenakan gaun, anting, dan sepatunya, kemudian dia mengambil pistol dan memasukan kedalam tempat pistol tersembunyi yang berada dalam gaunya, setelah itu mengambil katana yang penjangnya lebih tinggi dibanding tinggi badan Rose.
Rose tampaknya sudah selesai mengganti pakaiannya kedalam mode tempur, dan melihat tidak ada yang terjadi pada dunia mimpi, dia menyimpulkan dua hal. Pertama, senjata dan pakaian yang ia kenakan ini bukanlah yang asli. Kedua, kekuatan sihir Ratu Huban berada diatas kekuatan dewa sihir Thedhe  yang telah memberikan semua perlengkapan itu.
"Baiklah aku siap." Ucap Rose walau dia masih ragu soal keaslian perlengkapannya.
Ratu Huban menekan sebuah tombol yang berada pada tongkat permennya.
Munculah sebuah pusaran yang terlihat seperti lubang hitam. Rose tidak bisa melihat apa yang berada didalam lubang hitam tersebut. Lubang hitam yang kira-kira berdiameter 3 meter dengan bentuk seperti pusaran angin.
"Akan kujelaskan siapa lawanmu, dia bernama Kusumawardani, kalahkan dia! Bunuh dia! Hanya itu caramu untuk kembali ke dunia asalmu." Ucap Ratu Huban.
"Aku harap dia lawan yang tangguh, oh ya bagaimana jika aku kalah?" Tanya Rose.
"Itu sama seperti mati, sekarang masuklah kedalam portal ini."
"Benar-benar seperti pada cerita."
Rose Vinensine tersenyum. Putri yang memiliki rambut laksana emas itu tanpa ragu berjalan menuju portal yang terlihat seperti lubang hitam.

Seorang Putri Yang Bertemu Dengan Seorang Guru

               
                Rose Vinensine berjalan disebuah tempat yang seperti sebuah pusat kota, gedung-gedung pencakar langit yang megah  berdiri tegak menghiasi kota ini. Namun, tak ada satupun tanda-tanda kehidupan dikota ini.
Dia berjalan tanpa arah. Tujuannya hanya satu, menemukan Kusumawardani yang diketahui adalah lawannya dialam mimpi ini. Rose berjalan sambil membawa pedang ditangan kanannya, pedang  yang sangat panjang yang masih berada disarungnya.
                Tak lama berselang dia melihat seorang wanita yang menggunakan kerudung berwarna putih. Sosok wanita tersebut menggunakan seragam berwarna Krem, dan menggunakan jaket berwarna Oranye yang sudah usang, sekilas tak ada hal aneh dari wanita tersebut kecuali lengan kananya yang terlihat seperti tangan robot.
                Rose sontak bersembunyi setelah melihat keberadaan wanita tersebut, dan tampaknya wanita tersebut tidak menyadari keberadaan Rose Vinensine.
                "Apa dia si Kusumawardani itu?" Tanya Rose didalam hati.
                Jarak mereka saat ini terpaut 20 meter, Wanita berkerudung itu sedang duduk memperhatikan air mancur yang berada ditengah sebuah taman, sementara Rose sedang bersembunyi dibalik salah satu pohon yang berada ditaman yang sama sambil memperhatikan wanita tersebut.
                "Apa kau yang bernama Kusumawardani?" Rose akhirnya memutuskan untuk menyapanya.
                "Ya, saya sendiri." Jawab wanita tersebut yang merupakan Kusumawardani yang biasa dikenal dengan Bu Mawar.
                Bu Mawar menoleh kearah Rose Vinensine .
                Rose melihat wajah yang sangat berwibawa dan terlihat dewasa, paras cantik dengan tatapan mata yang indah, dan kulit yang berwarna sawo matang.
                Sebenarnya Rose tidak cukup bodoh untuk tidak tau kalau sosok wanita ini adalah lawannya. Namun, sebagai seorang Jendral sebuah pasukan bersekala besar akan sangat memalukan jika menyerang seseorang yang bahkan tidak mengenal Rose sebagai lawannya.
                Rose lebih senang  musuh yang lengah karena Rose membuatnya lengah saat musuhnya sedang dalam keadaan waspada, dibanding  menyerang musuh yang bahkan tidak siap sama sekali.
                Melihat wajah Bu Mawar yang tampak lebih tua dari Rose, Rose merubah gaya bicaranya.
"Saya yakin anda datang kesini juga akibat seseorang yang mendatangi mimpi anda, dan saya yakin anda sudah tau saya adalah lawan anda." Ucap Rose dengan lantangnya.
"Ya, saya tau itu, dari cara bicaramu dan dengan sopannya kamu memperkenalkan diri, bolehkah saya tau kamu lebih dalam?" Tanya Bu Mawar dengan senyuman tipis diwajahnya.
"Baiklah kalau begitu, sebelum kita mulai bertarung memang lebih terhormat bila kita saling memperkenalkan diri." Sahut Rose.
Bu Mawar pun berdiri dan berjalan menuju kearah Rose.
Mereka saling bertatapan.
Jarak mereka saat ini hanya terpaut 1 meter.
"Aku Rose Vinensine, 19 tahun, di Dunia asalku aku adalah seorang Putri dari kerajaan bernama Vinesia, sekaligus seorang Jendral dalam pasukan militer bernama JCA." Sepertinya Rose yang pertama memperkenalkan diri.
Ekspresi Bu Mawar agak bergetar  mendengar Rose saat memperkenalkan diri. Tentunya dia tak pernah melihat seorang Putri yang memegang pedang sebegitu panjang seperti yang berada ditangan kanan Rose.
Walau terkesima mulut Bu Mawar berbicara. "Saya Kusumawardani, 27 tahun, seorang Guru Sekolah Dasar, saya biasa dipanggil Bu Mawar."
"Seorang guru SD yang memiliki lengan mekanik seperti itu, anak-anak biasanya menyukai hal macam itu." Ucap Rose dengan senyuman tipis diwajahnya.
Wajah Bu Mawar mengeluarkan ekpresi karena Rose menyinggung masalah anak-anak. Jelas terlihat telah terjadi sebuah kejadian yang ingin Bu Mawar lupakan tentang murid-muridnya.
"Ada apa Bu Mawar? Oh iya, apa anda setuju jika kita mundur beberapa langkah sebelum kita saling bertarung."
Bu Mawar mengangguk.
Mereka pun saling mundur beberapa langkah.
Rose mengeluarkan Pedang Rose V dari sarungnya, dia langsung melemparkan sarung pedangnya ketanah, setelah jarak mereka terpaut sekitar 10 meter.
Sebuah pedang berwarna hitam berkilauan yang memiliki panjang 2 meter. Inilah senjata andalan Rose Vinensine saat bertempur, pedang yang menyandang namanya sendiri Rose V.
Bu Mawar tampak mempersiapkan lengan bioniknya yang disebut ReSin roseARM untuk siap dalam pertempuran melawan Rose.

Mawar  Mana Yang Memiliki Duri Paling Tajam? Battle of Two Roses


Bu Mawar sejak tadi memperhatikan bawha sikap Rose biasa-biasa saja terhadap perkataannya, dia berfikir bahwa Kemuliaan Guru miliknya tidak berpengaruh terhadap Rose. Untuk itu Bu Mawar mencoba memastikannya.
"Maju!"
"Heee, karena perintah anda, baiklah akan maju duluan."
Rose segera menerjang menuju Bu Mawar.
Reaksi Rose membuat Bu Mawar makin ragu apa dia terkena Kemuliaan Guru atau tidak, namun, Bu Mawar bersiap menyambut serangan dari Rose.
Rose berlari dengan cukup cepat menerjang lurus kearah Bu Mawar, namun, dia masih berhati-hati terhadap tangan bionik milik Bu Mawar yang tampak seperti bisa mengeluarkan peluru atau semacamnya.
Tiba-tiba Bu Mawar mengeluarkan darah dari hidungnya. Padahal Rose belum melakukan serangan apapun terhadapnya.
Semasa hidupnya Bu Mawar pernah melawan seorang samurai bernama Nobuhisa Oga. Efek mimisan itu adalah efek samping dari Memory Read yang dilakukan Bu Mawar. Karena Rose membawa pedang sepertinya pengetahuan tersebut akan sangat berguna melawan Rose, itu pikir Bu Mawar. Pertarungan itu adalah pertarungan yang sangat sengit.
Rose melihat darah yang keluar dari hidung Bu Mawar. Namun, Rose tidak mencoba menghentikan larinya, kedua tangan Rose memegang pedang Rose V dan siap melakukan tusukan fatal ke Bu Mawar.
Mereka telah berkomitmen melakukan duel setelah selesai memperkenalkan diri, tampaknya Rose serius tentang hal ini, kondisi musuh yang dihadapi baik atau buruk bukanlah masalah dalam hal ini, mungkin itulah yang dipikirkan Rose.
Sebuah serangan pedang lurus menuju kearah Bu Mawar. Bu Mawar mengelah serangan tersebut dengan mudah kearah kanan.
Namun, serangan Rose tidak sesederhana itu, dengan sigap Rose menyatatkan pedangnya kearah Bu Mawar mengelak.
Bu Mawar tampak sudah bersiap terhadap serangan kedua itu, dia menggunakan tangan kanannya untuk menahan laju pedang panjang milik Rose.
Traaaang!!!
Suara benturan antar kedua senjata pun terdengar.
Rose segera menarik pedangnya dan melancarkan serangan ketiga, sekali lagi sebuag sabetan pedang mengarah kearah Bu Mawar.
Kali ini Bu Mawar cukup kaget dengan serangan Rose. Namun, dia masih berhasil menghindarinya walau pedang Rose hampir membelah tubuhnya menjadi dua.
Setelah berhasil menghindari serangan Rose, Bu Mawar mencoba  menyerang Rose dengan tangan biotiknya. Namun, tampaknya serangan tersebut terlalu lambat untuk Sang Jendral. Rose melompat guna menghindari serangan Bu Mawar, sambil melompat dia menusukan pedangnya kearah tanah sebagai tumpuan lalu melakukan tendangan berputar ala Taekwondo kesisi kiri wajah Bu Mawar dengan kaki kanannya sebagai serangan balasan.
Bu Mawar mencoba menghadangnya dengan tangan kirinya. Namun, tetap saja dia terlempar terkena tendangan Rose. Bu Mawar terjatuh ditanah, sementara Rose berhasil mempertahankan keseimbangan badannya dan mendarat dengan sempurna.
"Tampaknya tangan kanan anda itu terlalu berat ya Bu Mawar? Gerakan anda terlalu lambat, tapi lumayan, anda bisa menghindari serangan-serangan pedangku." Ucap Rose setelah berhasil mendarat.
"Astagfirullah hal azim." Bu Mawar beristigfar setelah terjatuh ditanah, "Sebagai seorang Putri, tampaknya kamu benar-benar lihai dalam ilmu beladiri ya, kau merubah pandanganku terhadap putri dalam cerita dongeng." Ucap Bu Mawar sambil kembali bangkit dan membersihkan tanah dari jaket dan kerudungnya.
"Hehe, aku terima pujian anda."  Ucap Rose.
Tampak sekali Bu Mawar menahan rasa sakit ditangan kirinya yang barusaja terkena tendangan Rose.
Rose memegang gagang pedangnya yang tertancap ditanah dan membelah tanah untuk mengeluarkannya. Rose terlihat begitu mudah membelah tanah tersebut, padahal mungkin saja ada material keras yang tak terlihat berada disana.
Melihat betapa mudahnya Rose mengeluarkan pedangnya dari dalam tanah Bu Mawar pun melontarkan pendapatnya. "Jika saja tadi kamu membalas seranganku menggunakan pedangmu itu, sepertinya kau sudah mengakhiri pertarungan ini, aku kira pedang sepanjang itu pasti lah berat, tapi mengapa tanganmu  bisa bergerak leluasa seperti itu?"
Rose tersenyum tipis menanggapi petanyaan Bu Mawar barusan. "Baiklah kan kuberitahu 1 hal, pedang ini lebih ringan dari yang anda kira Bu Mawar, jadi anda harus lebih berhati-hati."
"Aku terima peringatanmu Tuan Putri."
"Mari kita lanjutkan Bu Mawar, bertarunglah dengan seluruh kemampuanmu, kalau begitu..."
Rose kali ini langsung melancarkan serangan kearah Bu Mawar, kali ini sebuah tebasan dengan menggunakan dua tangan dilakukan oleh Rose.
Serangan Rose ini terlihat seperti seorang pemain base ball yang memukul bola.
Tebasan menyamping yang sangat keras mengarah kepada Bu Mawar.
Tebasan yang membelah udara yang berada diantara Rose dan Bu Mawar ini tampaknya akan mengakhiri hidup Bu Mawar.
Treeeeng!!
Bu Mawar berhasil menghadang laju pedang Rose V dengan menggunakan ReSin roseARM miliknya.
Setelah senjata saling beradu mereka berdua tampaknya sama-sama ingin memanfaatkan moment.
"Heaaaaaaa Powerrrrrrr!!!" Terak Bu Mawar.
Bu Mawar melakukan serangan balasan dengan Resin roseARM miliknya. Pukulan yang sangat cepat dilancarkan oleh Bu Mawar.
Dalam momen yang sama Rose sepertinya mencoba menebas leher Bu Mawar namun berhasil dihindari.  Karena leher yang tertutup kerudung, Rose tampaknya salah perhitungan.
Namun, hindaran Bu Mawar tidak sempurna, Rose berhasil melukai Bu Mawar karena bahu kirinya tampak tertebas oleh Rose dan mengoyak jaketnya hingga muncullah darah dari bagian itu.
Dilain pihak.
Pukulan Bu Mawar yang bersarang diperut Rose tanpaknya sangat telak. Rose langsung terpental begitu menerima pukulan itu.
Disaat yang sama pedang Rose yang bersarang dipundak kiri Bu Mawar ikut tertarik dan menyebabkan luka Bu Mawar makin melebar.
Rose pun terbang dari hadapan Bu Mawar dan keluar dari wilayah Taman Kota.
Tubuh Rose menghantam sebuah bangunan yang tak jauh dari taman. Tampaknya itu adalah sebuah toko boneka, tubuh Rose menghantam kaca dan Rose mendarat ditumpukan boneka.
Rose  mengeluarkan cairan hitam kental dari mulutnya, yang menandakan luka dalam.
Rasa sakit yang sangat dirasakan dibagian perutnya.
"Hmm, serangan yang dasyat." Ucap Rose yang tergeletak ditumpukan boneka berbentuk babi.
Rose Vinensine segera mencoba untuk bangkit. Pedangnya masih dipegang ditangan kanannya.
Dengan terseok-seok dia segera keluar dari toko tersebut, memperhatikan wilayah sekitar.
"Lebih, baik aku bersembunyi dulu, luka ini cukup menyulitkanku untuk bergerak, siapa sangka pukulannya sedasyat ini."
Rose mulai meninggalkan wilayah yang dekat dengan Taman.
Bu Mawar bertanya-tanya dalam hati "Apa Rose tewas karena serangannya tadi?".
Selain itu luka yang diterima dibahunya tidak bisa dianggap remeh.
Karena tidak adanya pemberitahuan jika dia telah menang Bu Mawar memutuskan keluar dari wilayah taman dan mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai perban untuk menghentikan pendarahannya.

Alasan  Sebenarnya Sang Putri


Kembali ke kamar sang Putri, saat dia sedang membaca dongeng tentang Ratu Huban.
"Mempertaruhkan nyawa? Apa pantas seorang yang menyusup mimpimu menyuruhmu mempertaruhkan nyawa tanpa alasan yang jelas?" Ocehan kecil dari Putri Rose Vinensine saat membaca cerita tentang Ratu Huban.
"Jika aku punya kesempatan seperti ini, yang akan aku bunuh adalah dia, Ratu Huban!"  Lanjut sang Putri.
Anggapan sang Putri pada cerita tentang Ratu Huban adalah, Ratu Hubanlah sang Antagonis dalam cerita.

Mawar Hitam


                Bu Mawar sedang mencari perban disebuah klinik yang kosong dan tampaknya dia menemukannya.
                Setelah selesai menggunakan perban untuk menutupi lukanya, dia segera keluar dari klinik tersebut.
                "Astagfirullah,…"
                Mata Bu Mawar melihat dengan tajam, pupil mata Bu Mawar tampak mengecil, Bu Mawar menutupi mulutnya dengan tangannya. Airmata tampak mengalir dipipi sang Guru.
                Pemandangan mengerikan terlihat dihadapan Bu Mawar.
                Yaitu, tumpukan mayat anak-anak yang penuh luka tebasan.
                Tapi itu bukan anak-anak biasa.
                Itu adalah mayat murid-muridnya.
                Seseorang tampak berdiri ditengah tumpukan mayat tersebut. Dan seseorang itu sangat falmiliar dimata Bu Mawar. Seorang wanita berambau pirang yang menggunakan gaun berwarna ungu, memegang senjata berupa pedang yang sangat panjang. Dia adalah Rose Vinensine.
                Tangan Rose tampak memegang seorang anak yang masih hidup. Seorang anak yang dikenal sebagai Winda oleh Bu Mawar.
                Mulut anak tersebut tampak berbicara, "Bu Mawar to….."
                Sebelum Winda menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba kepalanya terpenggal.  Pemenggal anak tersebut taklain dan tak bukan adalah Rose Vinensine.
                "Bu Mawar, ini adalah balasan karena pukulan anda tadi gagal membunuh diriku, lain kali lakukan dengan lebih serius!" Ucap Rose dengan memandang Bu Mawar dengan tatapan yang sangat merendahkan.
                "Kembalikan…."  Ucap mulut Bu Mawar.
                "Ng?"
                "Kembalikan mereka BRENGSEK!!!" Teriak Bu Mawar.
                Aura hitam yang menyeramkan menyelimuti Bu Mawar dia berlari dengan cepat menerjang kearah Rose.

Pertempuran Sengit Mawar Emas Melawan Mawar Hitam


                Rose mengingat tujuan utamanya adalah mengalahkan Ratu Huban yang merupakan penyebab Rose dan Bu Mawar harus mempertaruhkan nyawa untuk alasan yang tidak jelas. Dan menyuruh Ratu Huban  untuk mengembalikan mereka berdua tanpa harus ada yang mati dalam pertempuran.
                Saat ini dia sedang berada didepan sebuah minimarket, mengambil beberapa makanan dan minuman ringan. Tentunya takada yang protes walau Rose mengambil semua makanan didalam sana.
                Rose Berencana mengulur waktu sampai luka dalamnya sembuh total karena gaunnya memiliki efek magis untuk menyembuhkan lukanya. Dan itu membutuhkan waktu cukup lama.
                "Sepertinya rasa sakitnya sudah agak mendingan, Dunia Mimpi ya… tak kusangka aku akan merasakan sakit disini." Keluh Rose yang mengingat jika ingin menguji mimpi maka cubitlah bagian tubuhmu.
                "Sepertinya aku tadi agak keterlaluan, aku yakin Bu Mawar tak akan mempercayaiku jika aku mengatakan rencanaku kepadanya." Lanjut Rose.
                Suara senandung mengerikan terdengar.
                                Tertulislah kisah
                                Tentang bunga mawar
                                Ditengah belukar
                                Yang penuh dengan duri
                Rose mencari darimana datangnya suara senandung tersebut. Namun, tak menemukan siapapun, Rose tau itu adalah suara dari Bu Mawar. Suara senandung mengerikan pun berlanjut.
Banyak kumbang datang
Untuk menghisap madunya, aduh sayang…
Banyak kumbang yang mati
Karena tertusuk duri, aduh sayang…
                Akhirnya Rose menemukannya, sosok Bu Mawar. Dia berada diatas atap sebuah bangunan yang tampak seperti kantor pajak atau semacam itu. Rose menyadarinya, itu bukanlah Bu Mawar yang sebelumnya dia lawan.
                Bu Mawar menatap kearah Rose dengan tatapan yang sangat mengerikan. Aura hitam pekat memancar dari tubuh sang Guru. Hawa nafsu membunuh yang besar bisa dirasakan bahkan dari tempat Rose berdiri, padahal jarak mereka saat itu terpaut 20 meter lebih.
                "Apa, yang terjadi?" Rose merasakan firasat yang sangat buruk.
                Rose memegang pedangnya dengan sangat erat. Namun, bukan tanpa alasan, hal tersebut Rose lakukan arena melihat karena Bu Mawar melompat dari gedung yang tingginya mancapat 5 meter dan mendarat tanpa mengalami masalah sedikitpun.
                "Nah, Rose Vinensine, sekarang kau tak punya pilihan lain, kalahkan dia! Bunuh dia! Atau kau akan mati." Ucap suara Ratu Huban yang entah muncul dari mana.
                Rose pun sadar satu hal. Yaitu, rencananya sudah diketahui dan terjadi sesuatu dengan Bu Mawar.
                Bu Mawar makin mendekati Rose, "Ketemu.. Kau pembunuh.." Ucap mulut Bu Mawar dengan suara yang mengiris telinga.
                "Tampaknya ada orang yang telah berbuat sesuatu kepada anda." Ucap Rose dengan santai, sambil bersiap dengan serangan yang mungkin dilancarkan olah Bu Mawar secara tiba-tiba.
                "Ya, dan itu ADALAH KAU!!!"
                Sebuah serangan dilancarkan olah Bu Mawar berupa pukulan dengan tangan kanan bioniknya, Rose berhasil menghindarinya dengan sigap. Pukulan itu menghancurkan dinding bangunan yang berada dibelakang Rose. Dengan daya hancurnya bahkan gedung tersebut ikut runtuh.
                Rose tak punya waktu untuk terkesan dangan daya hancur tersebut karena serangan berikutnya langsung saja datang dari Bu Mawar. Dia melompat dan sekali lagi sebuah pukulan yang berhasil dihindari oleh Rose dan menghancurkan aspal dan tanah jalanan tempat mereka bertarung hingga menimbulkan retakan yang cukup besar.
                Rose berguling didaerah aspal yang tidak retak, setelah ia menghindari serangan sebelumnya dengan melompat sekuat tenaga. Rose berusaha untuk langsung bangkit dari posisi tersebut. Dia sempat memandang Bu Mawar yang menggila.
                Bu Mawar memotong pipa besi yang ada didalam tanah dan menjadikannya seperti tombak. Dan menjadikannya sebagai senjata.
                "Apa yang harus kulakukan, tak kusangka Bu Mawar jadi seperti ini." Ucap Rose sembil berlari.
                Kecepatan Bu Mawar kali ini benar-benar diatas Rose, dalam sekejab  Rose langsung dihadiahi sebuah pukulan pipa besi yang kali ini berhasil ditangkis dengan pedangnya.

                Sreeeeeng!!
                Walau Rose terdorong oleh kekuatan pukulan Bu Mawar namun pipa besi itu kalah keras dengan pedang milik Rose yang menyebabkan pipa besi tersebut terbelah. Tangan Rose tampak gemetar setelah benturan antar senjata itu. Namun, dia masih memegang pedang pandangnya dengan erat.
                "AGGGGGGGGG!!!"  Suara raungan keras terdengar dari Bu Mawar.
                Rose melihat sosok Bu Mawar yang semakin lama semakin diselimuti aura hitam yang makin pekat.
                "AGGGGHHHHHHHH!!" Suara raungan Bu Mawar makin kencang.
                Tak lama berselang, Bu Mawar dengan kecepatan tinggi menerjang lagi kearah Rose.
                Jarak mereka awalnya terpaut 30 meter.
                Kali ini keteguhan hati Rose membuatnya tak bimbang. Raungan itu adalah tangisan Bu Mawar yang telah ditelan oleh kegelapan.
                Rose kali ini bersiap melakukan serangan balik. Dia tidak berniat menghindar lagi.
                "Aku, akan menyelamatkanmu." Ucap Rose.
                Bu Mawar yang telah berubah bentuk menjadi gumpalan aura hitam makin mendekati Rose.
                Rose sudah bersiap dengan pedang panjangnya.
                Jarak mereka semakin dekat.
                Rose mulai mengayunkan pedangnya, itu adalah tehnik pedang yang membuat pedang hitamnya menjadi berwarna emas, masih belum diketahui dengan pasti apa yang membuat pedangnya berubah warna.
                Akhirnya mereka beradu pukulan.
                Rose dengan pedang emas-nya.
                Bu Mawar dengan ReSin roseArm-nya.
                Tak jelas apa yang terjadi ditengah benturan antar 2 bunga mawar ini.
                Tapi satu hal yang jelas.
                Tangan Resin roseArm milik Bu mawar telah terpotong, dan aura hitam disekeliling Bu Mawar menghilang.
                Bu Mawar pun tersungkur, dan Rose segera melepas pedangnya dan dengan segera menghampiri Bu Mawar.
                "Bu Mawar! Bu Mawar!" Ucap Rose dengan panik.
                Bu Mawar membuka matanya secara perlahan.
                "Ap-apa y-yang ter-jadi?" Tanya Bu Mawar dengan suara yang lemas.
                "Tak ada yang terjadi Bu, tak ada yang terjadi.."
                "Ma-af, sepertinya Saya lepas kendali lagi ya, seseorang memanfaatkanku untuk bertarung denganmu, sangat memalukan…" Airmata mengalir dipipi sang Guru.
                "Tid-ak, ayo kita kembali ke Dunia asal kita, orang yang mencintai kita menunggu kita untuk kembali." Bibir sang purti bergetar.
                "Ahh, orang yang mencintai-ku." Bu Mawar mengingat almarhum suaminya dan almarhum murid-muridnya. Tiba-tiba Bu Mawar memuntahkan darah.
                "Bu Mawar! Bertahanlah Bu Mawar!... HUBAN  KELUAR KAU!!" Ucap Rose yang semakin panik.
                "Ashadualla ilahailallah wa ashadu anna muhammad rasullullah…."
                Dengan ditutup oleh kalimat syahadat nyawa Bu Kusumawardani pun dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
                Rose dianggap menang dan kembali kedunia asalnya tanpa bertemu dengan Ratu Huban….

Epilog


                Setelah itu Putri Rose terbangun di ranjangnya.
                "Tumben kakak kesiangan." Ucap suara yang berada disebelahnya.
                "Rachel…" Airmata membasahi pipi Rose.
                "Ehh, kakak kenapa? Kenapa kakak menangis? Apa kakak mengalami mimpi buruk?" Putri Rachel segera memeluk kakaknya Putri Rose.
                "Ya, mimpi yang sangat buruk…"
                "Sudah kak, itu semua hanya mimpi."
                "Ya, hanya mimpi." Rose bersandar didada sang adik.
                Rose mencari buku Legenda Ratu Huban. Namun, dia tak pernah lagi menemukannya, di rak buku, perpustakaan, atau dimanapun.
                Buku itu lenyap tanpa bekas dari dunia tempat asal Rose.

               

               




               

               



51 komentar:

  1. Beautiful Death-nya beneran khusnul khotimah ._. Well, it's alrite. Setidaknya itu memang salah satu penafsiran dari Beautiful Death.

    Duelnya udah oke. Kelihatan kalau penulis sudah banyak meriset soal lawannya. Mungkin yang perlu diperhalus adalah narasinya. Banyak susunan kalimat yang bisa diedit lagi sehingga jadi lebih efektif. Lalu soal "di" sebagai kata depan yang mesti dipisah penulisannya, itu juga kudu diperhatikan.

    Di tengah cerita itu ada Rose palsu, ya? Dan lagi-lagi di sini Ratu Huban diplot sebagai antagonis. Padahal nanti di BoR6 bakalan kelihatan ada "greater antagonist" yang jauh lebih mengerikan~

    Nilai 7++

    Ayo ikutan juga turnamen utama Battle of Realms 6 nanti~

    - hewan -

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kisarannya,

      -Khusnul khotimah is the most Beautifull Death xD

      -ya ane kurang terlalu nguasai EYD,

      -Riset dikit-dikit sih hehe,

      -Ya, benar itu Rose Palsu, kalo pembaca sadar itu berarti pesan ane sampe xD

      -Ratu Huban antagonis... Si Rose yang mikir begitu sih haha

      -Inshaallah saya ikut BoR

      Hapus
  2. Maasss Nurmaannn....

    Akhirnya kita bertemu... #plak #dilemparkelaut

    Udah baca... ceritanya keren, plotnya udah bagus...

    Di sini Ratu Huban digambarkan sebagai antagonis? '-'

    Tapi ada satu hal,

    Narasinya agak aneh, dan saya yakin pasti efek buru" semalem...
    Typo gak ada sih, cuma penulisannya aja yang mesti di baikin...

    Itu aja deh.. :'v

    Nilai 8 dari saya,

    Sign,
    Lyre Reinn

    OC : Altair Natsuki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoo Lyre, Thankiu kisarannya

      -Haha, semoga ceritanya nyampe ke yang baca..

      -Ratu Huban menyebalkan menurut Rose

      -Iya nih ane berusaha ningkatin kemampuan nulis ane...

      Hapus
  3. Ratu Huban jadi antagonis?

    Karakterisasasi Bu Mawar bagus, pasti udah baca2 sejak lama. Pendiskripsian Rose juga keren~
    Apalagi ya, narasi deh. Narasinya bisa diperhalus lagi. Lalu kata depan "di" itu agak mengganggu. Tapi saya tetap nyaman membacanya.

    langsung nilai saja 8~
    Selamat

    OC : Anne Ezbari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kisarannya~~

      -hooh untuk sementara

      -hehe Bu Mawarnya masih kurang, masih agak OOC

      -Ya ane berusaha ningkatin kemampuan nulis ane.

      Hapus
  4. Banyak kesalahan tata bahasa, misal penggunaan kata depan (di, ke--mesti pisah) serta banyak typo. Jadi agak tersendat-sendat membaca entri ini. Narasinya juga kurang sedap karena banyak pengulangan kata. Lain kesempatan, coba divariasikan lagi--dengan cari sinonim katanya. Namun demikian, karakterisasinya sudah cukup baik.

    Titip 7.
    OC: Rebecca Friedmann

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kisarnya, ane akan mencoba memperbaiki tata cara penulisan ane..

      Hapus
  5. Dan tiba-tiba gadis keturunan Jawa-Tionghoa datang ke dalam arena pertempuran.

    "Trio Mawar telah lengkap!" kata gadis berkulit coklat tersebut sambil jungkir-balik terus berkata "Wow"-puas.

    Komentar saya adalah ceritamu sudah bagus, penokohan sudah baik, banyak kata yang diulang-ulang dalam satu paragraf, dan tolong hindari satu kalimat menjadi satu paragraf. Really, I mean it. <-pengalaman dikomentarin sama guru dengan alasan yang sama.

    Titip 7. (Hidup, Mawar!!!) :^)
    -GoldenRose-
    OC : Mawar Mulia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, semoga muncul mawar-mawar lainnya...

      Yah terimakasih kisarannya, sangat membantu...

      Hapus
  6. Beautiful deathnya ulala banget~ Plotnya lumayan bagus dan di sini Ratu Uban eh Huban jadi antagonis? Akhirnya ~~~
    Kesalahan pengunaan imbuhan di- merajalela.
    Satu lagi, kalau bisa enter 2x antar paragraf, tulisannya rapet kali sampai sakit mata gw bacanya.

    Overall 7
    OC: Samara yesta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kisarannya gan, sangat membantu ane untuk memperbaiki penulisan ane kedepannya.

      Hapus
  7. hmmm..... yang langsung kelihatan disini adalah kurangnya spasi antar paragraf. Kemungkinan karena hanya dispasi sekali, kesalahan yang lumrah terjadi, jadi tidak usah dibesar-besarkan. Lain kali antar paragraf tolong kasih spasi antar paragraf supaya lebih enak dibaca karena admin tidak akan memperbaiki entri peserta.

    Saya sempat kaget waktu kemuliaan guru Bu Mawar nggak mempan pada Rose. Kalau saja saya nggak ngintip Charsheetnya, saya nggak mungkin tahu ada kemampuan ini. Lebih baik dijabarkan kenapa suatu skill bisa tidak mempan, apalagi jika itu skill utama lawan.

    Dan terakhir, pembangunan konfliknya kurang terasa. Seharusnya Bu Mawar menunjukan penolakan untuk bertarung atau paling tidak menunjukan keraguan ketika bertarung karena karakter Bu Mawar bukan petarung, melainkan seorang guru SD yang tiba-tiba muncul di dunia itu.

    Selain yang disebutkan di atas, entri ini cukup menarik. Penggunaan Rose V dan Bu Mawar dalam entri ini cukup balance, kemampuan keduanya ditampilkan tidak terlalu Overpower ataupun terlalu lemah.

    Nilai 8.
    OC : Opi Sang Operator

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terimaksih gan kisarannya,

      iya ane kemarin cuma 1x enter,

      haha iya juga ya kurang penjelasan tentang kemampuan Rose, awalnya ane justu mau bikin semua Equip Rose V kaga bisa masuk ke dunia mimpi karena dianggap supranatural, terpaksa ane turunin Levelnya.

      Hmm Bu mawarnya aga OOC ya...

      Karna lawannya kaga ngandelin kekuatan Supranatural, kalo ngandelin supranatural Rose V akan keliatan IMBA, percaya deh..

      Hapus
  8. "HUBAN, KELUAR KAU"
    jadiin catchphrase si Rose seru nih. #Gak

    Dapet semuanya. Saya kebawa emosi bacanya.
    Gk bsa banyak komentar, masih berkabung saya :")

    8
    OC: Kaede Hazuki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aslinya si Rose itu tenang dia butuh waktu untuk berfikir, tapi di kondisi tertentu yang membuat dia tidak bisa berfikir lama dia akan lebih cepat panik.


      Yosh, thankiu gan nilainya..

      Hapus
  9. hmm... dari segi penulisan lumayan meski masih banyak yang salah... tapi, kemampuan memahami karakter sangat dalam dan membuatnya terlihat asik untuk dibaca...

    plot? mungkin plot saya jauh lebih dalam... tapi gak keluar di FBC... saya tunggu Rose di BoR..

    overall nilai: 8

    OC: Satan Raizetsu

    BalasHapus
  10. OC: Ghoul :=(D
    Baru prolog dah ada typo menggenang seperti pada kata “Tahu”. Untung typo-nya sedikit, jadi aku ga sampe kepeleset.

    Di dalam (masih banyak… banyak lagi typo kata depan yang harus dipisah, mereka harus berpisah karena sudah takdirnya demikian.)

    Terlalu banyak tanda koma yang harusnya diganti tanda titik aja. Banyak…banyak banget kayak ngitung biji wijen di dapurnya Spongebob.

    Koma sebelum nama ratu huban. (Oke deh, Ratu Huban!)

    (??) = ada typo nyasar.

    Mengubah bukan merubah. Memercayai bukan mempercayai. Mengisap bukan menghisap. Teknik bukan tehnik (meski bacanya seperti tehnik, sih).

    Anda (kata sapaan awal hurufnya besar).

    Pertarungannya keren, dialog saat pertarungan bagus keren-keren, mudah dipahami n dibayangkan pertarungannya seperti apa, dah kayak nonton anime-lah di youtube. Suka… suka…

    Falmiliar? (typo!)

    Salut ama pendiskripsian Rose palsu itu yang membunuh secara tiba-tiba. Pasti yang baca dengan teliti karakter aslinya, pasti ga bakal ketipu karena tiba-tiba saja karakternya melenceng seruncing itu. Untung aku ga suudzon, haha!

    Ending bagus, konfliknya jadi terasa beda dan lain daripada yang lain karena pasion tokoh utamanya ingin agar keduanya selamat dan dia juga merasa Huban jahat. Tapi menurutku sih si Huban netral-netral saja deh (karakter tokoh yang unik dan tak banyak yang kayak gini).

    Enjoy bacanya, seru-seru aja akunya di depan laptop, ga ngantuk bacanya karena itulah aku kasih 8 poin. :=(D

    BalasHapus
    Balasan
    1. komment seperti ini sangat membantu ane imprup kedepannya. Terima kasih~`

      Hapus
  11. Setelah baca cerita ini, saya mendapatkan hal2 berikut.

    1. Saya langsung menemui bagia yang gak koherensi. Pertama dari Nama, Rose (Mawar) sangat Inggris. Dia anak raja sekaligus jenderal perang dari KerajaanVinensine. Eropa banget. Tapi tiba2 ada katana. What?! KATANA! Miss-logic banget. Mungkin penulsi niatnya menghadirkan senata berupa katana itu sebagai Rules of Cool. Tapi, alih2 Epic-Win, malah jadi Epic-Fail. Logikanya kemana? Dan gak dijelasin pula bagaimana di negeri khas Eropa itu bisa ada katana. Dan jangan bilang lagi kalau sebenernya Rose itu makan nasi, duh~

    2. Latar belakang Rose itu seperti saat Victorian Era. Barangkali mundur lagi, Medieval. Tapi, waktu ketemu Bu Mawar dan ibu2 itu ngomong masalah "Guru SD", si Rose ini nanggepinnya malah berkesan akrab seoalh itu adalah hal yang sangat wajar alih2 heran karena dalam kehidupan berlatar kerajaan eropa gitu, boro2 nemu guru SD. yang ada guru filsafat, guru politik, dsb.

    3. Gak dijelasi gimana caranya Rose bisa nangkal kemampuan utama milik Bu Mawar. Duh, duh.

    4. Banyak kata yang typo dan kesalahan dalam penggunaan tata bahasa. Juga banyak kalimat yang diulang-ulang.

    5. Alurnya biasa, barangkali saya cukup puas dengan kematian Bu Mawar yang sesuai tema.

    So, nilai dari saya ... 5,5 tapi bulatin aja jadi 6. Selamat :D

    OC : Fionn Coileain na Claonai

    BalasHapus
    Balasan
    1. JCA bukan pasukan 1 kerajaan tapi udah mirip pasukan PBB.

      Sampai usia 17 pedang Rose itu Rapier, katana itu diberikan oleh pimpinan JCA. Rose awalnya kesulitan menguasai pedang Rose-V karena panjang pedangnya lebih tinggi dibanding badannya. Butuh 1 tahun untuk bisa nguasainya.

      Kalau bicara kecocokan dengan Dunia nyata, emang nggak cocok. Kalau penasaran gambaran Dunia asal Rose kira-kira seperti... Dunia One Piece + Dunia To Aru Majutsu No Index + Dunia Hunter x Hunter + Dunia Fantasi tentang Raja Iblis (Dunianya emang agak amburadul kayak Autornya)

      Poin ke 3 dan 4 sangat ane sesali ketika udah dikumpulin, ane berusaha lebih bagus nanti jika ikut BoR~~

      Yosh, thanks kisarannya~~

      Hapus
    2. Semua itu gak kamu jelasin di cerita aja. intinya ya sama, bolong logika. Ingat, Mas, walau kita bikin cerita fantasi, ngebuat cerita fantasi, bikin dunia fantasi, tetep harus berpegang sama logika dan juga koherensi.

      Kalau, Mas, bilang itu dunia campuran macam judul2 anime yang disebutkan, itu sama aja jadi kain perca. Kain bekas yang dijahit, disatuin.

      Well, kalau mau buat cerita atau dunia fantasi, saya saranin jangan berpatokan sama anime atau manga, bakal busuk hasilnya. Mending riset.

      Tapi kalau situ emang gak bisa lepas dari anime atau manga, yah ... gak salah, sih. Tapi kalau eksekusimu dalam cerita bolong logika macam anime atau manga, yah ... alamat nilai kecil lagi~

      Hapus
    3. Inshaallah kaga bolong logika gan, ane ambilnya sebagian kecil-kecilnya aja kok. Tentu ane pakek riset dalam cerita ane.

      Btw kalo BoR harus bunuh-bunuhan char ane kaga bakal ngutus char yang udah ada ceritya sendiri, mungkin ane bikin char baru.

      Thanks kisarannya gan, akan ane catat untuk dapat nilai lebih dari ente.

      Hapus
    4. Pendapat kita tentang bolong logika udah beda jauh juga. Jadi saya gak bisa pegang kata2 kamu. Apalagi kalau kamu risetnya dari anime atau manga, karena dua sumber itu aja rata2 banyak bolong logika.

      Hapus
    5. umm permisi... saya harus nolak pendapat yang bilang kalau riset menggunakan Anime dan Manga itu bolong logika, karena saya sendiri menggunakan 2 hal itu sebagai bahan riset. oke di komentar Anda mungkin bilang "rata-rata", tapi tetap saja itu sulit diterima. Mungkin memang banyak Anime ataupun Manga yang tidak jelas aturan logikanya. Tapi yang saya heran disini, apakah si Author pernah berkata bahwa Rose berasal dari Eropa? kan Anda sendiri yang menaruh setting untuk Chara orang lain... yang saya lihat gak ada masalah kok menaruh katana dalam cerita... atau Anda maunya sejenis broadsword, zweihander, atau rapier?

      poin no. 1 gak beralasan banget..

      kalo untuk poin no. 2 saya setuju dengan Anda. seharusnya dijelaskan oleh author dimana SD itu tempat untuk mengajar anak-anak kecil.. soalnya saya juga ragu ada SD ditempatnya Rose..

      poin selanjutnya gak ada masalah

      Hapus
    6. Saya kembali, dan ... ketahuan, sih, kalau kamu riset darimana. Dari nama OC kamu aja udah ketahuan. Satu nama beraksesn Inggris diikuti Jepang, oh~

      Barangkali kita beda bahan bacaan. Kamu yang terbiasa dengan manga pasti sah-sah aja kalau dalam sebuah cerita fantasi berbau eropa tiba2 muncul katana atau shamsir :P

      Tapi bagi saya ... itu detail minor yang berdampak mayor. Dan gak perlu penjelasan "Si Author bilang ini dari gaya Eropa". Kita bisa lihat dari tata nama yang diberikan si pengarang. Sekarang saya tanya, Mas. Apa dalam negara Jepang, nama "Rose" itu ada? Saya rasa gak, ada, yah ... itu berbau eropa. Dan nama kerajaan itu juga, Vinensine, apa dalam bahasa Jepang itu ada? Wah, saya rasa gak ada juga. So, jika tiba2 muncul katana ... harus ada benang merahnya, dong. Emang sih, niatnya Rules of Cools (tahu, kan, maksud dari Rules of Cools) macam film Holywood. Saya ambil contoh Deadpool, tapi jatuhnya itu dalam cerita ini malah gagal.

      Jadi bagi saya sangat ganggu, gak ada koherensinya. Ibarat, Mas, tinggal di peradaban modern, tapi ternyata perabotan tumah, Mas, semua dari zaman batu? Sama juga dengan masalah yang saya paparkan.

      Barangkali, bagi para pecinta anime dan manga ... sesuatu nama asing yang gak masuk dalam latar budaya cerita itu wajar. Tapi ini fiksi fantasi, yah. Bukan anime atau manga.

      Tahu kenapa fiksi fantasi Indonesia gak semaju di luar negeri? Karena para penulis muda-nya rata2 ngegampangin suatu detail minor yang padahal berdampak mayor macam ini. Coba, deh, lihat ... novel luar macam HarPott, TLOTR, Elantris, GoT, CoK, AC, DSB. Para pengarang novel2 itu gak ada yang namanya keluar dari konteks budaya yang dipakai. Semua berpadu satu sama lain. Koherensinya kuat.

      Segitu aja, tanggapan saya. Semoga, Mas, cepet nangkep, deh. Kalau enggak, wah, bisa beralirik-larik ini.

      Hapus
  12. Sepertinya Anda punya masalah dengan persatuan dua budaya. sejak awal, sebuah fantasi memang ditujukan untuk khayalan dimana justru sesuatu yang tidak ada di dunia nyata dihasilkan dalam fantasi. faktor Major yang Anda ungkit itu sendiri tak berpengaruh banyak di mata saya. Apa salahnya menggabungkan Barat dengan Asia... bahkan dalam Novel Percy Jackson ada seorang yang keturunan Dewa yang orang Jepang dan tentunya dengan nama yang setengah orang jepang dan barat... loh itu kan Mitologi Yunani? kenapa Dewa Yunani bisa sampe nikah sama orang Jepang sampe punya keturunan Jepang? Kan Jepang punya dewa mereka sendiri yang awalnya terdapat 8000 Dewa.. tak ada peraturan yang berkata dalam fantasi yang membatasi keinginan seseorang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Because Zeus fucks everything.
      Cma itu yg saya dapet, HAHAHA
      dan emg kerasa di Percy Jackson sih. Kerasa banget.

      Penyatuan kultur yg terlihat mustahil, akhirnya diwujudkan di fantasi.
      Kalau kiblatnya full barat/full timur. Jatohnya sejenis sejarah kreasi, bkan fantasi kubilang.

      Ah, apadaya komentar saya ini, cma sekedar racauan semata.

      Hapus
    2. Susah, yah ... kalau pandangan udah beda. Bukan masalah, tapi harus ada benang merah yang kuat. Koheensi, Mas. Koherensi. Saya ulangi, pakai huruf kapital, deh ... KOHERENSI.

      Dalam Percy Jackson ada benang merah-nya, Mas. Jelas, itu bisa diterima.

      Kalau dalam cerita ini? Apa, Mas, nemu beang merahnya? Kalau nemu, copas di sini, yah~

      Macam Kane Chribicles, dari seorang Eropa tiba2 masuk ranah dunia Dewa Mesir. Dua budaya? Iya. Saya bermasalah dengan itu? Enggak. Kenapa? Karena ada benang merahnya. Koheensinya jelas.

      Pula, emangnya, Mas, mau ... kalau tiba2 di negeri padang pasir, seorang saudagar minyak buncit yang makai gamis bermotif norak namanya Satan Raiztsi? Enggak, kan? Karena gak ada koherensinya.

      Sekali lagi saya tegaskan, gak da masalah sama percamuran budaya, yang ada hanyalah masalah pada ... pada apa? Mas pasti tahu, saya udah nyebut banyak banget? Apa itu? KOHERENSI.

      Pun, cerita fantasi emang berisi khayalan2 liar, tapi harus tetep berlogika, dong. Kalau gak sesuai, ya bodong.

      Dan ... barangkali, Mas, kurang referensi soal masalah kritk atau kesinambungan cerita. Saya sarankan untuk mampir ke tvtropes, biar ... biar apa? biar terbuka. terbuka apanya? Pemikirannya.

      Akhir kata untuk komen ini, saya tegaskan sekalai lagi, Mas. Masalahnya ada pada ... KOHERENSI.

      Hapus
    3. "KOHERENSI" ya... fantasi... hmmm

      Dalam kesunyian yang sunyi, seorang Dewi bernama Izanami terduduk diam menatap bulan. Zeus yang melihat itu, merasakan suatu perasaan sesak dalam dadanya. "Apa ini?" Zeus terus bertanya dalam hatinya. "Apakah ini cinta pada pandangan pertama?"

      Zeus mendekati Izanami, selagi dia terus meyakinkan dirinya. langkah kaki yang berat seakan meghalanginya, namn semua itu terhempas oleh kencangnya angin cinta Zeus.

      "Maukah kau menjadi Istriku?" Sembari Zeus mengulurkan tangan pada Izanami.

      "Ya, tentu aku mau."

      Setelah itu, mereka mengadakan pesta pernikahan besar-besaran di Olimpus. Berbagai macam Dewa-Dewi dari Mitologi Yunani hingga Mitologi Jepang berkumpul dengan gembira sambil memakan dan meminum hidangan yang disajikan.

      waktu pernikahan Zeus dengan Izanami terasa berlalu begitu cepat, hingga mereka di anugrahi seorang Anak bernama Usanami.

      wohohoho... saya bikin mitologi sendiri.. toh ini fantasi..

      Satan yang pake Garmis di padang gurun.. saya gak masalah

      Open-minded ya... bukannya Anda sendiri yang Close-minded tidak bisa menerima pendapat orang lain? Anda hanya memaksakan pendapat Anda terhadap orang lain.

      Hapus
    4. Menurut ane debat ini imbang dengan persepsi masing-masing,

      Tapi seperti kata Sen No Sen, apa mustahil seorang ahli Pedang Katana berasal dari Barat? Menurut ane sih tidak.

      Seperti halnya masakan, apa mustahil ada orang New York yang lebih jago masak rendang dibanding orang Padang? kira-kira ada kan.

      Tapi kalo gan Argim lebih suka keteraturan, ane sih tidak masalah, semua orang punya pendapat.

      Hapus
    5. Sebelum lanjut, saya minta maaf dulu kepada pemilik lapak di sini karena diapkai jadi lahan debat dan barangkali kata-kata saya terlampau kasar.

      Okey, kita lanjut.

      Wah, dicopasin, Baik banget. Harusnya, Mas, paham, dong. Itu udah ada koherensinya, loh. Zeus dan Izanami. Satu entitas yang disebut Dewa dan tinggal di langit. Dewa dan langit. Ini aja udah ngejelasin gimana benang merahnya. Kalau ditilik lebih jauh lagi, wah ... lebih banyak lagi, dan dari berbagai sudut pandang ilmu juga.

      Dan, barangkali di sini aja, Mas, bilang "gak masalah sama saudagar minyak nama Satan Raizetsu". Tapi gak tau, deh, di tempay lain. Misal, Mas beli novel, dan isinya begitu. Wah ... barangkali gak akan "gak masalah" pasti ada niat mau nge-Rant.

      Then, barangkali perlu dibedakan antara "memaparkan hal yang benar" dengan "memaksakan kehendak".

      Saya sudah bilang, intinya saya mempermasalahkan koherensi, bukan pencampuran dua unsur. Dan ... seorang kritikus itu ibarat mahasiswa yang lagi sidang. Sama-sama harus mempertahankan apa argumen dia. Di sini, saya jelas mempertahankan argumen saya tentang "koheensi dalam cerita" bukan "memaksakan kehendak bercerita". Jauh, loh, bedanya.

      Bikin mitologi sendiri? Ya terserah, Mas. Mau bikin Dewa Ngocol atau Dewa Kentut, ya terserah. Selama konsisten aja.

      Dan kalau, Mas, mikirnya "Toh ini fantasi, bebas, dong. Suka2 gw mau buat yang kek gimana". Waduh, salah besar pendapat kayak gini. Fantasi itu bebas, iya. Tapi harus bertanggung jawab. Harus padu. Gak asal. Kalau konsep fantasi seperti yang, Mas, pikir, sih ... wah, bocah tk juga bisa buat, gak perlu riset, yang penting liar dan bebas. Kalau udah kayak gitu, saya gak bisa bayangin semua novel fantasi di tokbuk ancurnya kek gimana.

      Wkwkwk, apalagi ini debat udah melebar ke ranah lain Dari sekedar koherensi yang "Miss" dan beralih ke "masalah percampuran dua unsur budaya".

      Kalau, mas, masih masalah. Gini aja. Mas punya temen kritikus yang "Murni Kritikus" dan pny bobot. Suruh mereka ngomentarin ini cerita. Kalau saya pnya, ada 3 orang yang pny kualitas. Bisa dibuktikan, kalau emang Mas, pny kritikus yang mau disuruh komentarin ini entri.

      Hapus
  13. Konsep, kualitas, antara benar dan salah.. siapa yang berhak menentukan itu semua? Anda? kalau memang iya, bagaimana cara Anda melakukannya? Saya tidak bisa memikirkan bagaimana saya sendiri berhak menyalahkan pemikiran orang lain, membedakan antara yang "benar" dan "tidak". Bahkan jika ada anak TK yang membuat sebuah Fantasi tanpa sebuah riset, saya sama sekali tak bisa menyalahkan pemikirannya, karena dia sedang berfantasi. Anda ini tipe orang yang selalu menggolongkan orang ke dalam golongan yang Anda ciptakan sendiri ya? itu terlihat gimana Anda menyebut orang sebagai "berkualitas" kalau begitu artinya ada "orang tidak berkualitas" dong? Bagaimana cara membedakannya? saya tak bisa... bahkan saya sendiri tak bisa bilang bahwa saya "benar"..

    Anda tidak memaksakan pemikiran Anda terhadap orang lain? "Susah, yah ... kalau pandangan udah beda." itu kata-kata yang menunjukan Anda tak bisa memerima pemikiran orang lain.

    Dan Anda lupa satu hal, "Ini dunia mimpi, apa saja bisa terjadi."

    BalasHapus
  14. Mohon maaf kepada Author Rose karena lapaknya malah jadi ladang debat panas. (Ampun gusti)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku aja ketawa" bacanya... mungkin dia juga gitu... :'v

      Hapus
    2. lucu ya? hmmm... mungkin bisa dijadiin referensi genre Parody :3

      Hapus
    3. Kalo ketawa versi saya banyak macamnya...

      Ketawa yang ini antara geli dengan penjabaran tentang logika versi masing-masing dan senang karena dapat ilmu baru (walaupun secara literal gak ngerti istilah KOHERENSI tadi)

      Koherensi itu apaan sih? '-'

      Hapus
    4. "Keselarasan antara ide dan konsep dalam cerita sehingga mudah dipahami." yah kasarnya begitu

      Hapus
    5. Wah, sebenernya saya mau lanjut debat .... tapi pernyataan, Mas, yang baru itu sudah merujuk ranah personal. Serangan langsung tapi dibalut embel2 pernyataan saya yang sebelumnya.

      Kalau kayak gini, udah males, saya. Karena debat udah gak ada arti dan untungnya lagi.

      Dan ... walau saya tau, Mas, memang dari awal udah nyerang secara personal. Masalah manga atau anime, kalau, Mas, tersinggung ... saya minta maaf, dulu. Tapi, wah ... saya pribadi belum bisa setuju akan hal itu, saya masih perlu bukti kalau orang yang melakukan riset dari sana bisa membuat sesuatu yang "Wow".

      So, sampai bertemu di kesempatan debat berikutnya.

      Toh, debat personal udah gak bakal ada untungnya dan, Mas, kayaknya gak pnya kenalan "kritikus berbobot" untuk diajak menilai entri ini dan berguna sebagai mediasi :P

      Ciao~

      Hapus
    6. Yah saya hanya bisa berkata, jangan menyalahkan pemikiran orang lain. Mungkin secara tak sadar Anda menilai orang sesuai kualitas mereka. yah saya tak bisa bilang saya tidak suka itu, karena Anda Manusia juga. "Berbobot" dan "berkualitas" itu salah satu contoh Anda memasukan orang-orang dalam kategori.

      Saya sendiri Manusia yang punya pemikiran sendiri, dan pemikiran saya adalah semua manusia itu sama tetapi berbeda di lain pihak. Semua manusia itu berkualitas dalam kemampuan mereka sendiri. seharusnya Anda bisa mengerti maksud saya kan?

      Yah saya juga gak bisa terus menentang Anda, selama saya masih manusia dan Anda Manusia... hal ini akan terus terjadi. Begitulah Manusia.

      Hapus
    7. Teng teng teng~

      Oke, case closed...

      Hapus
    8. hmmm.... ini si Mba temennya mas Nurman yeh? kayanya sering ngecek nih Entri.

      Hapus
    9. Iya sepertinya begitu... kebetulan deket aka sih...

      Tapi saya gak cuma ngecek entry ini aja mas... saya keliling di entry lain bacain komen siapa tau ada ilmu yang bisa di ambil.. ^^

      Hapus
    10. Oh begitu... mba ini uang OC-nya Altair Natsuki ya? mungkin bisa jadi lawan yang cukup menyenangkan bagi Satan.

      Hapus
    11. Yup...

      Kalo begitu sampai jumpa di BoR ya..

      Hapus
  15. Di culik dr dunia nyata... ~_~ , d atas saran sama kritik nya dah banyak. Mungkin pengulangan aj..man coba bikin awalan ny agak kuat.. ap ya sebutanny. Entah apaan *harap maklum bkn pembaca banget2.. tambahin sdikit efek kaget.. soalny kayanya si rose udah biasa d culik ke dunia lain ato semacamnya.
    2. Typo ny uda sdikit ga kaya yg lalu.. , fokus man.. sehabis bu guru bersenandung ada kata yg d ulang2.

    Last words.. semua hasil yang manis datang dari nilai nol.. kembangin terus , d latih terus..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ndak ada nilai yang diberikan? ._. Jadinya tidak saya hitung, ya~

      Hapus
  16. Entri yang oke juga nih, sayang sekali technical error mengurangi kenyamanan membaca.

    Lagi, saya peduli setan dengan referensi dari mana-mana atau apalah itu, yang penting esensi cerita dan karakter bisa saya dapatkan.

    Rose dan Mawarnya yang bikin saya tersentuh di sini. Build-up kurang, tapi ekssekusinya udah bagus. Kematian Bu Mawar di sini sudah beautiful deh.

    Apa ya, paling tinggal perhalus gaya narasi aja. Mungkin coba gaya narasi yang lain, maksud saya. Saya udah puas liat karakter Rose ama Mawar di sini.

    Nilai dari saya 8. Terus dicoba aja ya ;)

    Salam Sejahtera dari Zarid Al-Farabi dan Enryuumaru.

    BalasHapus
  17. Sayang sekali yang mengkritik keras tentang koherensi malah tidak sempat menyelesaikan karyanya sendiri. Padahal itu kesempatan bagus untuk menunjukkan bagaimana membuat cerita fantasi yang memang berbobot di mana elemen-elemen ceritanya saling menyambung dan tidak cacat logika.

    Sayang sekali. Oh, well ._.

    BalasHapus
    Balasan
    1. padahal aku cari-cari mana entrinya... saya penasaran entrinya kayak apa? apa itu koherensi... :=(0

      Hapus

Selamat mengapresiasi~

Tuliskan komentar berupa kesan-kesan, kritik, ataupun saran untuk entri ini. Jangan lupa berikan nilai 1 s.d. 10 sesuai dengan bagus tidaknya entri ini berdasarkan ulasan kalian. Nilai harus bulat, tidak boleh angka desimal. Perlu diingat, ulasan kalian harus menunjukkan kalau kalian benar-benar membaca entri tersebut, bukan sekadar asal komen. Admin berhak menganulir jika merasa komentar kalian menyalahi aturan.

PENTING: Saling mengkritik sangat dianjurkan tapi harus dengan itikad baik. Bukan untuk menjatuhkan peserta lain.