Sabtu, 04 Juni 2016

[PRELIM] 34 - AXEL ELBANIAC | IN THE NAME OF PUNISHER

oleh : Kakarotomo

--

[Cerita Axel dihapus dari blog atas keinginan authornya
karena akan dirombak dan diterbitkan di tempat lain]

27 komentar:

  1. Exploding vagina? Now that's new

    Entah kenapa saya ngerasa klop sama penuturan entri ini. Baik dialog sama adegan battlenya, semua enak dan lancar buat diikutin. Meski kalo boleh kritik, porsi battlenya berasa agak dragging buat saya. Tapi sisanya ga ada masalah, dan karakter Axel ini lumayan punya potensi buat digali kalo ketemu Iris Lemma, sama kayak Ganzo Rashura karena bawa" elemen Tuhan

    Nilai 8

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, makasih ya mas...

      nanti saya mampir ke lapaknya Iris

      Hapus
  2. Okey, kita mulaaai~~

    Narasinya mantabs. Diksinya keren beud. Terutama bagian battle-nya. Koreografimya bisa dibayangin dan bwahh. Saya sampe gak bisa barang untuk menghela napas *serius*. Karena saking uwawnya battle--which is, merupakan kelemahan saya.

    Karakterisasi: Axel keliatan sekali badass chaotic-nya. Yash. Cuma tipe badass tipikal ya. Gaya bertarungnya, omongan, kelakuan. Tapi gapapalah. Kejelasan itu saja udah okay.

    Sayang karakter lain agak kurang. Maklum lah ya, porsi kemunculan sedikit. Mazekare tipe jahat karena dia emang jahat--ya iyalah iblis //slapped

    Battlenya makan porsi 3k lebih pas saya kopas ke word. Pantas aja menegangkan~

    Eh dramanya agak kurang. Saya kurang ngerasain kepedihan hati dan amarahnya Axel. Kalo ditunjukin dg lebih dramatis, pasti epic bgt~

    Nilai: 8,5 tapi saya buletin ke atas dah.

    So 9.

    -Alkemis Abal

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya, fi

      emang development karakter lain masih kurang cos aye kurang pinter bagi fokusnya.

      Hapus
  3. wah ini yang terkeren sampai bankai nya muncul. eh, salah bankai kan cuma buat pedang. hahaha. yah smacam itulah. penjahatnya langsung ketahuan pas si gorilla bilang 'wanita iblis itu ingin mengambil jiwa tuanku dan penduduk yang dilindunginya'. langsung kepikiran berarti nigma td baik dan penjahatnya si miko.

    tp bg saya kalimatnya agak ambigu jd smpet mikir juga jika dikaitkan dg kejadian sebelumnya. bgian 'penduduk yang dilindunginya' sempat saya asumsikan sbg brikut.
    1. penduduk yang dilindungi tuan kami
    2. pendudub yang dilindungi wanita iblis itu
    jd smpet mikir juga knp dia pengen mengambil jiwa org yg dilindunginya sendiri? yah daripada stak mikirin kalimat itu akhirnya saya putuskan buat lanjut bc bneran si miko apa bukan yg dimaksud. dan ternyata benar dugaan saya.

    terimakasih untuk cerita yg seru. 9

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasi banget, mbak XD

      saya ga nyangka klo mbak excited bgt

      Hapus
  4. wuhuu...
    Sepanjang perjalanan menuju pemakaman kemarin, baca entri ini gak kerasa kalo entri ini panjang juga, soalnya sang author berhasil membuat cerita ini hidup dengan karakternya badass, rumitnya plot serta battlenya epic. Gimana gak epic dari sekian banyak bagian tubuh, kenapa bagian itu yang diledakin. wkwk
    asli, pertarungannya emang bener-bener seru, sekaligus ngeselin karena tuh iblis gak mati-mati meskipun diledakin, sekaligus bikin heran, harusnya seorang pembunuh iblis kaya axel tau klo iblis gak bisa diledakin/dihancurin gitu aja tapi cukup puas sih sama akhirnya. hihi

    Secara keseluruhan top dah termasuk bagian masuk-masukin semua unsur dunia axel ke alam mimpi ini.

    Nilai : 9
    Mahapatih Seno

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks udah mampir, dy

      ditunggu entrinya

      Hapus
  5. Habis Shounen terbitlah Seinen.

    Terlihat jelas impresi Axel bisa disamakan dengan tokoh-tokoh dari cerita bergenre Seinen yang lebih dewasa. Nuansa kelam dan suram bersama sedikit komedi gelap membuat entri ini makin lengkap.

    Gak banyak komentar saya. Entri udah rapi, cerita apik, penyampaian epik.

    Berbahaya buat Nwu orang-orang macam Axel ini. Disebor air Suci langsung kojor si Nwu nanti.

    Perkara kekurangan sih... minor ya, dan ga terlalu pengaruh juga sebenarnya, cuma sayang aja Geena dimatiin terlalu cepat menurut saya. Padahal saya yakin dia bisa memegang peran penting, berdasarkan CS-nya. :s

    Nilai dari saya... 9 aja deh.

    Salam Sejahtera dari Enryuumaru dan Mbah Amut

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh, mbah dateng juga

      kalo makhluk kayak mbah amut mah, gak usah kuatir. selama berkelakukan baik mah kagak bakal disambit botol air suci.

      geena sengaja dimatikan soalnya mang susah ngebawa dua karakter. tp secara spiritual, dia masih terhubung kok. :')

      makasi atas kunjungannya

      Hapus
  6. Solid entry. Seperti yang saya inginkan, cerita ini punya opening kuat (untuk ceritanya dan juga untuk arc Axel di BoR VI), pembangunan konflik yang oke, dan konklsi memuaskan.

    Masalahnya? Battlenya terasa terlalu panjang. Pertama-tama sih oke, tapi begitu paragraf demi paragraf berlalu, saya mulai ngeliat kapan ini sampai ujung. See, sudah jelas musuhmu ini nggak akan bertahan lebih dari satu ronde. Axel jelas akan menang. Tapi kurabg ada twist dan drama, atau bahkan sentuhan imajinatif yang bisa bikin pertarungan tetap menggigit walau panjang.

    Tetap, ini cerita yang terbangun dengan kokoh dan tersaji dengan narasi mumpuni.

    Nilai: 8/10

    Fahrul Razi
    OC: Anita Mardiani

    BalasHapus
  7. "Mendadak Mazekare menghilang dan kembali muncul di belakang Axel. Dengan cepat dan bertenaga, perempuan itu menyarangkan hook ke perut lawannya." dua kalimat ini yang membuat saya nggak ngeh. si Mazekare muncul dibelakang lalu melakukan hook ke perut. kalo dipraktekkan mungkin nggak bisa.

    "Namun tepat sebelum mencium lantai, pria itu memegang tangan Mazekare dan membalas dengan sebuah jab keras tepat ke hidung iblis itu." kalimat ini setelah Axel akan tersungkur ke lantai. si Axel jika jatuh ke lantai pastinya dengan posisi tengkurap. kenapa Axel memegang tangan Mazekare dan menonjok hidung dengan jab? apa tubuh Axel tidak berputar dulu ke lawannya? kan Mazekare berada di belakang Axel.

    sebenarnya ada beberapa kalimat yang kurang logis. tapi saya beri contoh dua kasus aja. selebihnya narasi dan penokohannya bagus. ceritanya baik dan runtut..

    well, nilai dari saya 7. semoga sukses..

    Dwi Hendra
    OC : Nano Reinfield

    BalasHapus
  8. Jomekur, Sam Miler, Dyna, apa2an gung wkwkwk

    Catatan awal, ini kamu yang minta nitpick yah :p

    Dibuka dengan sangat lembut. Ini preferensi pribadi sih, mengingat aku tipe yang suka pace cepat dan menarik dari awal baru dikasih pelan, tapi kurasa ngga ada banyak poin yang membuatku tertarik buat lanjut baca di awal2 cerita, meski akhirnya kebaca juga. But hell, aku sedikit kaget ternyata semua itu bertujuan. I love this opening, memulai dengan pelan dengan sedikit konflik diperlihatkan, lalu bum! ...Axel pun ikut tertidur. Ini, opening ini, cukup buat aku penasaran baca sampe akhir. Nothing wrong with it, love this.

    Adegan-adegan berikutnya, penjelasan tentang konsep dunia mimpi di kanon Axel... sama sekali tak memaksa. Keberadaan Geena sungguh sangat membantu Axel dalam menjelaskan konsep pengarang pada pembaca, tanpa terkesan menggurui. Suka.

    Kemunculan Geena dan Joey di tengah2 agak aneh, yg pas Mazaki sama Axel ngobrol. Rasanya gak jelas kok tiba2 muncul di sana dengan timing yg sesempurna itu. Kecuali dijelaskan sebelumnya si Geena lagi perjalanan dari rumah atau dari mana dan baru sampe, mungkin bisa diterima. Ini dadakan muncul ga jelas dari mana ._____.

    Menuju tengah-tengah, narasimu mulai kerasa aneh. Gaya narasi awal yang kusuka berangsur menghilang makin ke belakang. Kayak kamu cuma pengen menjelaskan apa yang terjadi, tanpa peduli pace. Pas battle baru kelihatan kamu bisa make alur pace dengan sangat baik, bahkan nyaris sempurna.

    Saranku, kalo udah beres kamu berhenti nulis sehari dulu baru proofread. Ini dulu dapat dari siapa ya teknik ini, Venessa kalo ga salah. Puasa sehari itu buat ngelupain gaya narasi terakhir. Terus hari berikutnya jadi bisa sinkronkan narasi dari awal sampai akhir sekalian proofread.

    Btw ini karakternya over-friendly sama Sam gak sih? Untuk ukuran orang tua beruban yang jadi korban, rasanya Axel agak unnatural ngobrolnya sama Sam.

    “berbalik ke arah Geena” mending kamu make “berbalik menghadap Geena”. It confused me a bit.

    Terus foreshadow nya lumayan kentara, si Miko ini ternyata beneran musuh seperti yg kuduga di awal. But tbh, setelah kena spoiler kalo Geena mati, aku berharap matinya lebih tragis. INI CUMA SATU PARAGRAF UDAH MATI AAAAARGH ;___; imouto-character ini plislah ;____;

    Setara tubrukan banteng jantan yang tengah birahi... ga ada istilah lain apa? Wkwk

    Battle-nya seru, cuma ada sedikit kesan terburu-buru nulisnya di akhir. Banyak gerakan yang langsung kamu jelaskan pake istilahnya dalam bahasa inggris, macam jab, hook, slow motion, yang mana jauh lebih indah seandainya bisa dinarasikan dengan kata-kata dalam Indonesia. Batasan kata ini mengganggu sekali sepertinya, haha. All in all, begitu masuk battle aku terlupakan sama gaya narasi yang sesungguhnya aku ga nyaman kalau di kondisi biasa. Tapi keseruan adegan menutupinya dengan nyaris sempurna. I like it, apalagi ketika pertempuran ditutup dengan epik. Memperlihatkan betapa badass si Axel ini. Luar biasa.

    Lalu penutupan itu. Wow.

    Aku terkagum sama interaksi antara Kurator, Mirabelle, dan Axel meski Huban ga kebagian porsi. Apalagi ditutup dengan ancaman. Bahkan aku yang membaca pun bergidik, ngeri. Axel, seorang peserta berani menantang Nurma. Luar biasa.


    9/10 untuk battle yang luar biasa, jarang ada battle yang bisa bikin berdebar beneran. Minus karena narasinya bukan jenis narasi yang kusuka (pake istilah english yang bikin kesan “menghemat kata”-nya jadi kentara banget).

    -J. Fudo sang Pencipta Kaleng Ajaib-

    BalasHapus
  9. makasi udah sudi mampir ke lapak ane, fud :')

    yah.. semua error yang terjadi itu gegara model ane yg ngerjain tiap scenennya pasti lompat-lompat.. epilog dulu, prolog.. baru finishing adegan pembunuhannya.

    masalah Geena dimatiin di awal itu soalnya, saya ngrasa susah ngebagi fokus tiap karakternya. tapi jika ada peluang, saya sih pengen nampilin figur "imouto" lagi sih. hanya saja dalam bentuk berbeda.

    BalasHapus
  10. akhirnya bias komen juga, fhiuh...

    ngalir dan enak dibaca, karakternya Axel kerasa badass-nya, bikin saya pingin mempertemukan dia sama si polos (Shade). Tapi, memang sesuai dengan yang pernah kamu bilang, Axel badass yang gelap dan suram, bikin saya sedikit ingat pada tokoh Aucard, entah mengapa. mungkin campuran Constantine-Alucard...

    Jomekur, Sam Miller, Dyna, wkwkwkwkwkkkkkkk

    kelemahan entry ini cuma battle-nya yang terasa teralu panjang di saya. Saya kurang bias menemukan klimaks-nya. tadinya kukira saat "itu" meledak, tapi ternyata nggak, tapi juga di saat penghujung kematian si musuh yang kedua, klimaksnya kurang spotlight, kurang menekan. Di pikiran saya malah adegan Axel menyiksa musuhnya di akhir, terasa kurang dieksplorasi. Kurang bikin saya begidik, kurang bikin saya takut untuk erpikir "don't mss with Axel"... begitulah, padahal itu adegan yang sungguh potensial memancing kesan dari pembaca. Mengingatkan saya pada adegan Fatanir menyiksa Meredy Forgonne di BoR 5 lalu.

    saya titip 8 dulu

    regards,

    Rakai Asaju - OC Shade

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas kunjungannya, Tante.

      kesalahan saya waktu itu gegara terburu-buru dan juga udah mentok kapasitas kata-kata yang waktu itu jatahnya tinggal 400 kata lagi. seperti yg dibilang tadi, saya emang kebablasan dalam porsi pertarungan yg dulunya paling 900kata sampai bablas 3k lebih.

      betewe, terima kasih atas kunjungannya

      Hapus
    2. masalah mirip campuran Alucard-Constantine, karena waktu itu emang saya lagi kesengsem ama tokoh John Constantine. hehehehe

      Hapus
  11. Pembukaan di sini udah enak banget. Setiap dialog yang muncul seakan baca subtitel sebuah film. Atmosfirnya pun dapet, bahwa ada kejadian mengerikan yang sudah terjadi. Paling kerasa waktu ungkapan duka. Keliatannya penulis berada pada kondisi paling prima pas nulis ini.

    Mulai ke tengah berasa di serial Constantine, minus curse words-nya. Ada penyelidikan yang pelan-pelan ngejelasin ke pembaca gimana Axel, Geena dan Joey berusaha ngungkap kasus. Meski awalnya terkesan rumit tapi terjelaskan di dialog. Di sini juga ada parodi2 dyna, sam, jomeccu? Banyak kakek yang terlibat di sini entah kenapa, lol.

    Masuk battle, pacenya diatur sama penempatan kalimat pendek di sela adegan yang sangat intens. Yang disayangkan justru porsi dan cara 'pemanjangan'-nya. Lalu ada istilah asing di awal battle, tapi di akhir hilang entah kenapa. Saya kira bakal pake istilah itu seterusnya.

    Matinya Geena bisa jadi intrik sendiri kalau mau dijabarkan secara cukup. Tapi setidaknya kebayar sama reaksinya di akhir terhadap Zainurma. Sisi positifnya, Axel jadi lebih tersorot usaha kerasnya waktu battle.

    Lalu di sini ada yang menarik.

    "Mazekare seakan tak peduli. Kini kegelapannya semakin berkobar menuju ke tingkat yang tak masuk akal. Tanpa basi-basi, ia membuat sebuah ledakan asap hitam mengaburkan penglihatan lawannya. Memanfaatkan celah yang ada, Mazekare melesat bak komet ke arah Si Kribo."

    Si Kribo?

    Axel Kribo?

    Saya malah jadi inget Fatanir loh. Ini minjem adegan Fatanir? Kayak, itu salah satu adegan yang melibatkan Fatanir sama siapa gitu di season sebelumnya.

    7/10

    PUCUNG

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah, ya... emang inspirasinya dari fatanir.... biasanya saya masukin tulisan orang buat dapat "feel" dari sebuah scene battle. dan ternyata saya lupa nghapus bagian itu... hehehehe, saya mohon maaf buat semuanya terutama buat pak po.

      anyway, thanks buat kunjungannya

      Hapus
    2. kalo gak salah itu, waktu fata nglawan mawar kegelapan

      Hapus
    3. SEKADAR WARNING DARI PANITIA:
      Kalau bisa, cobalah rancang adegan battle-mu sendiri. Kalaupun terinspirasi dari battle di tulisan lain, jangan dikopas lalu diedit. Lebih baik tulis ulang dengan bahasa sendiri. Hati-hati, bisa menyerempet plagiarisme kalau keterusan.

      Hapus
  12. Fix, ini dukun cabul .__.
    Semua oke, rapi. Panjang tapi nggak mboseni. Tapi pertarungan ngelawan Mazakure versi evolved terasa agak dragging di awal-awal.
    Tapi gapapa kok, nggak mengganggu.

    Ngomong-ngomong referensi mantra dari mana?


    8

    Gold Marlboro

    BalasHapus
  13. Ceritanya dan karakter Axel lebih dewasa dibanding Nobuhisa dulu. dan buat saya Axel karakternya lebih dapet, mungkin saya emang suka karakter-karakter yang dewasa.

    narasinya enak banget diikutin lho, rapih banget. aku bahkan gak nemu typo (atau memang gak ada?). baca cerita ini jadi inget Constantine dicamur sama Lucifer, kayaknya emang Agung dapet referensi dari sini.

    ini udah bagus, pertahankan deh, kalo konsisten saya yakin Axel bisa jadi juara.

    9/10 dari Bian Olson.

    BalasHapus
  14. Akhirnya bisa komen.

    Ceritanya keren dan seru ditambah Axel yang berkesan 'badass'. Narasinya rapih dan saya nggak nemu Typo.

    dari saya nilai 9/10 semoga lolos

    OC: Snow Winterfeld

    BalasHapus
  15. Ndewo sekali Axel di cerita ini. Ndewo kekuatannya, triknya, penderitaannya, dan sikapnya. Lengkap pokonya. Pertarungan utamanya antara malaikat dan iblis, Jace versus Sebastian bender gender! Cuma bedanya, pertarungan Axel sama Mazekare ini secara literal panjang karena baku hantam yang total. Epic. Keputusan-keputusan Axel di sini juga mantep. Yang ganggu saya emang cuma pas bagian kurangnya kesan kehancuran batin Axel setelah semua selesai, kalau itu diracik lebih melankolis-dramatis lagi (tanpa ngurangin kadar badass-nya) pasti makin keren. 9/10

    Oc: Namol Nihilo

    BalasHapus
  16. Alam mimpi itu lebih ke arah LD mz, bukan ke AP~
    ._.


    Battlenya intens ya, sampe saya serasa gak dikasih napas.
    ._.

    Anjaaay, itu ada ms. V yang berdarah-darah~
    XD


    Narasinya asyik mz, saya nggak terlalu banyak skimming waktu bacanya. Palingan waktu di adegan ribut-ributnya aja. Karena saya lebih senang membaca cerita bertema NATO--No Action Talk Only--alias Drama alih-alih shounen bak-bik buk.

    Tapi serius, bagian vagina berdarah itu benar-benar menyita perhatian saya, wkwkwkwk


    Point : 8
    OC : Venessa Maria

    BalasHapus
  17. Satu hal yg bikin sy gatel: Kalau Jombaccu ngeharepin Axl dateng, knp dia gk ngasih tau para Nigma ttg ciri2 Axl. Apalgi Axl ini tipikal org yg sulit memiliki peniru. Dia sarkas, penuh lagak, licik, dsb. Untung Axl bisa ngelewatin para penjaga. Kalau gak bisa, gk bakal ketemu mereka. Pupus sudah harapan Jombaccu.

    Setelah itu yg bikin sy kesandung saat membaca: penggunaan bahasa asing dalam narasi pertempuran. Emang lebih singkat menggunakan "jab" ketimbang "memukul lurus" atau "hook" ketimbang "memukul dagu". Tapi kan kamu bisa mangkas kata di narasi lain. Sy bnyk menemukan yg cukup boros soalnya.

    Pula, battle-scenes dalam cerita ini terlalu berlarut-larut. Saat sudah mendapat impact klimaks, malah belum berakhir. Dan ketika berakhir, gk ada impact yg berarti.

    Tapi terlepas dari keluhan sy, sy cukup suka. Dan sy mw Axl lolos, maka sy beri nilai yg lumayan (10) untuk kamu.

    Sekian, Alesio Novante.

    BalasHapus

Selamat mengapresiasi~

Tuliskan komentar berupa kesan-kesan, kritik, ataupun saran untuk entri ini. Jangan lupa berikan nilai 1 s.d. 10 sesuai dengan bagus tidaknya entri ini berdasarkan ulasan kalian. Nilai harus bulat, tidak boleh angka desimal. Perlu diingat, ulasan kalian harus menunjukkan kalau kalian benar-benar membaca entri tersebut, bukan sekadar asal komen. Admin berhak menganulir jika merasa komentar kalian menyalahi aturan.

PENTING: Saling mengkritik sangat dianjurkan tapi harus dengan itikad baik. Bukan untuk menjatuhkan peserta lain.