oleh : Ahran Efendi
--
[Perhatian: berkaitan erat dengan preliminer,
dan terutama ronde satu.]
—
“Jangan dengarkan kilasan-kilasan itu,
dan tetaplah percaya kepadaku. Kamu insan baik. Begitu luhur budi, sehingga
kamu tidak pernah membalas kejahatan orang-orang yang berlaku zalim kepadamu.
Tetaplah demikian selamanya.”
- 0 -
Sepanjang
usianya, Orim Kohan seorang pengasih dan penyabar. Atau sekurang-kurangnya sang
Okultis akan berusaha untuk menampakkan kesan demikian. Ketenangan sudah
merupakan bagian dari identitasnya. Riak emosi takkan dibiarkannya bergolak.
Tapi untuk kali ini, ketentuan tersebut tidak ditegakkannya.
Itu
terlalu berharga bagi musuh. Orim bahkan tak perlu repot-repot mengunci mati
penglihatan, sebagaimana biasa. Iris birunya menguarkan rasa jejap, pada sosok
di hadapan.
Orang yang
belum lama ingin membunuh Orim terikat di kursi. Kedua tangan berikut kakinya
terbebat jerat magi. Api di atas ruangan mempertegas kulit si pemuda ular, yang
sepasi kapas dan bersisik. Rambut perak panjangnya tergerai berantakan, masih
mempertahankan bercak di beberapa bagian.
Wajahnya
tidak mengesankan roman kemanusiawian; sayat dan gurat dalam bergelimpangan di
sana, sebelah matanya rusak, dan sudut mulutnya tak setangkup. Dari dalam bibir
pucat keriputnya, sesekali lidah kelam bercabang dua menyembul secepat kerjap.
Alih-alih setengah Helev, pemuda itu—Nadav—justru lebih menyerupai manifestasi
Yang Terbuang. Sebangsa Netzakh yang sempat berbagi raga dengan Orim.
Dengan
babak belur di sekujur badan, Nadav malah tertawa. Satu mata safirnya yang
tersisa menyorot penuh benci.
“Ssh, yang
seharusnya mengakui apa pun, adalah kau,” desisnya tajam. “Kau pun, ssh,
melenyapkan nyawa seseorang malam itu. Dengan iblis di dalam tubuhmu!”
Tak
mengikuti momen sebelumnya, dengan mengikutsertakan Netzakh, tongkat pemukul
Orim tak langsung menambah remuk si pemuda. Terutama setelah penyingkapan rupa
yang baru saja terjadi.
“Kamu,
kamu ini ... sebenarnya makhluk apa?” tanya Orim, dengan gentar yang
mencekam. Mengernyit menahan jijik dan seberkas iba.